Sukses

Dinas Sosial Kembalikan 60 Anak ke Sekolah

Untuk mengembalikan anak ke bangku belajar, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur menggelar kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Program Keluarga Harapan (PPA-PKH). Kegiatan yang bertujuan mendukung PKH tersebut diikuti oleh 60 anak usia dibawah 18 tahun dari keluarga penerima manfaat PKH.

Citizen6, Cianjur: Untuk mengembalikan anak ke bangku belajar, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) yang dipusatkan di Yayasan Darul Rohman di Jalan Gunteng, Kampung Ciroyom, RT 01/RW 08, Desa Bojong, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Rabu (25/5).

Kegiatan yang bertujuan mendukung PKH tersebut diikuti oleh 60 anak usia di bawah 18 tahun dari keluarga penerima manfaat PKH. Mereka akan digembleng selama satu bulan dengan melibatkan enam orang pendamping dan enam orang tutor yang telah disiapkan.

"Salah satu tujuan kegiatan PPA-PKH ini tidak lain adalah untuk memotivasi bagi anak di bawah umur yang bekerja. Sesuai dengan aturan mereka harus kembali ke bangku sekolah," jelas Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur Tedy Artiawan, melalui Kepala Bidang Bina Perlindungan Ketenagakerjaan Heri Nugraha.

Kegiatan untuk ketiga kalinya tersebut merupakan kerja bareng Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur dan instansi terkait. "Para peserta yang terkumpul dalam shelter tersebut akan mendapatkan 192 jam belajar terdiri dari 100 jam pelajaran untuk tutor, 70 jam untuk pendamping, dan 22 jam oleh dinas terkait seperti dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Agama," tegasnya.

Selain mengikuti jam pelajaran, anak-anak yang terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja membantu orang tuanya itu juga diberikan waktu untuk rekreasi didampingi para tutor dan pendampingnya. "Kegiatan rekreasi ini bertujuan anak agar tidak jenuh selama mengikuti pelajaran yang penuh dan mereka juga bisa mengenal satu sama lain," ujar Heri.

Setelah mengikuti pemusatan belajar, anak-anak tersebut diharapkan bisa kembali ke sekolah sesuai dengan tingkatannya. Bisa melalui sekolah reguler maupun paket. "Makanya kita kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, agar selepas mengikuti pelajaran anak-anak bisa kembali ke bangku sekolah sesuai dengan keinginannya," paparnya.

Sebagai tolak ukur keberhasilan program, kata Heri, tergantung sejauh mana pendamping untuk bisa mengarahkan anak didiknya kembali ke bangku sekolah. "Tolak ukurnya sejauh mana anak tersebut bisa kembali ke bangku sekolah atau belajar. Kalu diprosentasekan bisa mencapai 50-60 persen anak yang mau kembali ke sekolah. Pengalaman yang sudah, program PPA-PKH ini dinilai berhasil mengembalikan anak ke bangku sekolah," jelasnya. (Pengirim: Bisri Mustofa)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini