Sukses

Begini Penampakan Kondom Zaman Kuno

Kondom sudah ada sejak tahun 1400-an.

Liputan6.com, Jakarta - Di zaman sekarang, kondom luas digunakan sebagai salah satu alat kontrasepsi. Sebagian besar, kondom saat ini terbuat dari latex. Bagaimana zaman dulu ya?

Dikutip laman Women Health Mag, kondom sudah ada sejak tahun 1400-an. Di abad itu, orang menggunakan kondom dari bahan linen.

Bukan hanya itu saja, kondom juga ada yang terbuat dari tempurung atau cangkang kura-kura. Fakta kemunculan kondom jenis itu tak dapat diterima masyarakat sebagai alat kontrasepsi yang pas.

Di abad ke-15, jenis kondom hanya menutupi kepala Mister P. Kondom jenis ini digunakan di China dan bahannya terbuat dari membran usus domba. Kemudian di abad ke-18, kondom menjadi perdebatan karena dipandang negatif, meskipun penggunaannya untuk mencegah penyakit sifilis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekali Pakai dan Jadi 'Obat'

Pada 1839, Charles Goodyear menemukan vulkanisasi karet. Kemudian pada 1855, kondom pertama kali diproduksi dengan bahan yang terbuat dari karet.

Di zaman itu, kondom bukan sekali buang, tapi dapat digunakan lagi. Meski sudah ada kondom karet, namun 'alat pengaman' yang terbuat dari kulit masih lebih populer karena harganya yang lebih murah.

Kemudian muncul masalah pada produksi kondom karet. Setiap pria yang akan menggunakan alat kontrasepsi itu harus memesannya lebih dulu alias custom made.

Hingga akhirnya ada produsen kondom yang memproduksi 'alat pengaman' itu secara massal dan sesuai dengan ukuran Mister P banyak orang. Seiring perkembangan zaman atau tepatnya pada 1920, muncul latex.

Proses pembuatan kondom semakin canggih berkat teknologi. Kondom lateks pertama diproduksi oleh Young Rubber Company dan diproduksi massal, dengan harga yang jauh lebih murah.

Meski demikian ternyata kondom dengan bahan lateks masih ada kekurangan, yaitu bocor ketika digunakan. Oleh karena itu Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, menguji hasil produksi kondom yang difungsikan juga sebagai 'obat'.

Reporter:

Stella Maris

Sumber: Feed Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.