Sukses

Pendaki Perempuan Tertua Menuju Mount Rainier

Kelompok ibu-ibu pendaki gunung menggelar ekspedisi "555 Expedition Kartini Petualang". Rencananya ibu-ibu ini akan mendaki gunung mount Rainier di Washington State, USA.

Citizen6: Kelompok ibu-ibu pendaki  yang menamakan diri dalam Kelompok Kartini Petualang, menggelar ekspedisi dengan nama "555 Expedition Kartini Petualang," mendaki di 5 puncak gunung di 5 benua, pada usia 50 tahun. Pada Selasa (13/9), tiga pendaki wanita, masing-masing Elyta Gultom (55), Sri Bimastuti Abimanyu (56), dan Cecilia Vita (41) sebagai pendamping, berangkat ke Seatle, USA.

Perjalanan ini adalah dalam rangka mewujudkan niat mereka untuk mendaki Mount Rainier di Washington State, USA. Pendakian ke Mount Rainier ini adalah pendakian kedua dari ekspedisi yang mereka rencanakan, yakni setelah mendaki Mount Damavand di Iran dan mencapai puncaknya pada (25/5) yang lalu. Dan tiga gunung lainnya yang masuk dalam rencana untuk dicapai adalah Mount Kazbek di Rusia, Kilimanjaro di Afrika, dan Ndugu Ndugu (Carstensz Pyramid) di Papua Indonesia.

Rencana pendakian ke Mount Rainier ini akan dilaksanakan selama lima hari pendakian yang akan dimulai pada, Kamis (15/9). “Mudah-mudahan kami bisa mencapai puncak sekitar 17 September atau 18 September,” ujar Yta Gultom, yang juga merangkap sebagai Ketua Ekspedisi. "Dan mudah-mudahan pada (19/9) sudah dapat menyelesaikan ekspedisi ini,” tambahnya. Mount Rainier dengan ketinggian 4803 mdpl, adalah gunung berapi terbesar di Amerika, yang terletak di Washington State, atau Amerika bagian utara. Sehingga sepanjang tahun tentunya gunung ini selalu diselimuti salju.

“Kami sudah siap untuk menjalani medan-medan salju yang akan kami lalui pada gunung  ini,” kata Sri Bimastuti. "Apalagi kami telah merasakan medan-medan salju di Damavand dan juga pada pendakian sebelumnya pada 2010 yang lalu ke Gunung Imja Tse atau lebih dikenal dengan sebutan  Island Peak, Pegunungan Himalaya, di Nepal," lanjutnya. “Tentunya kami mohon doa restu kepada seluruh masyarakat Indonesia, utamanya pada masyarakat pendaki di Indonesia,” pungkas Yta Gultom. (Pengirim: Dadang M Rizal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini