Sukses

Panen Durian, Berkah Di Awal Tahun

Warga lereng Gunung Rajabasa di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, mulai bisa memanen durian lagi setelah lama menunggu dari musim sebelumnya.

Citizen6, Kalianda: Warga lereng Gunung Rajabasa di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Lampung, mulai bisa memanen durian lagi setelah lama menunggu dari musim sebelumnya. Panen durian di awal tahun ini membawa berkah tersendiri bagi para petani durian. Buah yang lezat dan aroma yang menggugah selera menjadi alasan tersendiri orang menyukai buah durian. Tak mengherankan jika di sepanjang jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di kiri dan kanan muncul pedagang buah durian dadakan di sisi kanan dan kirinya.

Salah seorang petani durian yang memiliki sekitar 30 tanaman durian di kebunnya adalah Sumantri (50). Para petani durian kembali memiliki tumpuan penghasilan tambahan untuk menopang kebutuhan keluarga karena bisa memanen buah tersebut. Mata pencaharian penduduk umumnya adalah petani pekebun dan mengolah lahan sawah. "Hampir dua musim pohon durian milik para petani di wilayah ini selalu mengalami panen yang sedikit, karena bunga durian rontok saat terkena air hujan yang deras. Kebetulan musim berbunga ketika musim panas sehingga tidak banyak bunga yang rontok. Kini dengan berhasil panen kembali, warga memiliki harapan mendapat penghasilan tambahan," ujarnya, Minggu (8/1).

Ia mengatakan, sebagian besar warga di desa itu memiliki pohon durian yang dijadikan sebagai penghasilan tambahan setiap kali musim durian. Setiap hari, durian matang yang berhasil dipanen mencapai ratusan buah dengan harga bervariasi antara Rp5.000 hingga Rp15.000. Biasanya, pembeli datang sendiri langsung ke kebun dan makan lagsung di kebun, tetapi ada juga yang membelinya ketika da di pengepul durian. Di pengecer durian biasanya dijual per gandeng dengan harga berfariasi, tergantung besar kecilnya ukuran buah. Kisaran harga bisa mencapai Rp30.000 sampai Rp40.000 per gandeng. Sedangkan penjual besar biasanya menjual ke luar daerah dengan harga yang lebih tinggi di Jakarta dan sekitarnya.
 
"Itulah kenapa warga di sini sangat mengandalkan penghasilan tambahan dari hasil panen durian. Karena jika dibeli dalam jumlah minimal 50 buah, mereka bisa meraup untung ratusan ribu rupiah dalam sehari. Hal tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,“ terangnya.

Durian lereng Rajabasa bibitnya berasal dari sekitar Lamsel, dikenal dengan durian lokal. Warnanya putih agak kekuningan namun rasanya lezat. Namun ada juga petani yang menanam jenis Durian Keong yang kecil tapi rasanya lezat. Selain diminati penduduk lokal karena rasanya yang manis segar, juga  banyak diminati konsumen tak hanya dari sekitar Lamsel, namun juga dari luar daerah.
 
Petani durian lainnya, Saleh (45) mengatakan, saat panen raya durian seperti saat ini, Desa Cugung  mendadak menjadi kawasan agro wisata yang banyak dikunjungi wisatawan yang ingin membeli buah itu. Hal tersebut lebih lagi karena di Desa Cugung juga terdapat Air terjun Cicurug yang cukup indah.

"Tempat ini memang banyak dikunjungi wisatawan, terutama karena ada air terjunnya. Kebetulan  merupakan masa panen raya buah durian, sehingga banyak dijual durian. Namun jika sudah memasuki puncak masa panen nanti, biasanya rasa rasa buahnya kurang manis karena terlalu banyak air hujan sehingga harganya turun," katanya.

"Durian hasil panenan milik warga diletakkan begitu saja di halaman maupun teras rumah, sehingga pembeli akan puas memilih-milih buah durian yang hendak dibelinya," imbuhnya.

Para petani durian dan warga setempat ingin mengembangkan Desa Cugung sebagai daerah tujuan utama wisata agro. Caranya dengan menawarkan kepada wisatawan mengenai kekhasan buah durian sembari menikmati keindahan air terjun cicurug. Wisatawan sekaligus dapat menikmat durian khas lereng Gunung Rajabasa. (Pengirim: Hendricus Widiantoro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.