Sukses

SMKN 5 Jakarta Timur Produksi TV LCD

SMKN 5 Jakarta Timur berhasil memproduksi TV LCD yang diberi nama Binar Esemka, serta mesin bubut jenis Computer Numerical Control (CNC) Milling dan CNC Lathe, dengan merek Krisbow Esemka.

Citizen6, Pisangan Baru: Sekolah Menengah kejuruan atau SMK memang selalu unggul dalam berkarya. Salah satunya adalah SMKN 5 Jakarta Timur yang beralamat di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman. Mereka telah berhasil memproduksi TV LCD yang diberi nama Binar Esemka, serta mesin bubut jenis Computer Numerical Control (CNC) Milling dan CNC Lathe, dengan merek Krisbow Esemka. Hasil produksi yang dihasilkan pun tidak kalah bersaing dengan produk terkenal yang telah ada. SMK yang dulu lebih dikenal dengan sebutan STM Negeri 3 (Bonser) ini hingga saat ini telah memproduksi 40 Unit LCD TV yang sekarang sudah banyak dipesan oleh para konsumen.

"Produk TV LCD dengan nama Binar Esemka yang dibuat siswa SMK Negeri 5 Jakarta tidak kalah bersaing dengan merek terkenal," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Jakarta, Drs. Anas Rosich. Anas menjelaskan, para siswanya telah berhasil membuat dua tipe TV LCD yaitu tipe 32 inci dan 42 inci, sebanyak 40 unit. Sedangkan untuk harga per unit dibandrol masing-masing Rp3,2 juta untuk tipe TV LCD 32 inci dan Rp5,5 juta untuk tipe 42 inci.

Selain TV LCD, sejak 2009 lalu pihaknya juga telah berhasil membuat mesin bubut, yaitu jenis CNC Millling Tipe MMC-740 sebanyak satu unit dan jenis CNC Lathe sebanyak dua unit. Tidak hanya itu, pada 2010 lalu, para siswa SMK Negeri 5 Jakarta meningkatkan produknya dengan membuat 17 unit CNC Lathe. Serta pada 2011 memproduksi 16 unit CNC Milling dan 20 unit CNC Lathe. "Harga untuk mesin CNC Milling Tipe MMC-740 itu dibandrol Rp260 juta per unitnya," tambahnya.

Saat ini memang bukanlah momen terbesar bagi SMK-SMk di Indonesia, namun momentum seperti ini bisa dimanfaatkan untuk adu kreativitas di tengah arus zaman yang semakin modern. Indonesia dituntut agar bisa jaya di dalam negeri sendiri melalui pasar Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Inilah saatnya dimana Pemerintah bisa memberi dukungan agar Indonesia bisa menjadi pelopor, bukan pengekor. (Pengirim: Diki Irdan Ramdani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini