Sukses

Warga Miskin Terkena Tumor Payudara

Dayang Annisah (42), warga miskin di Sanggau didiagnosa dokter mengidap Tumor Payudara. Tapi warga ini tak punya uang untuk berobat.

Citizen6, Sanggau: Dayang Annisah (42), warga miskin yang tinggal di Gang Nenas, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas, didiagnosa dokter mengidap Tumor Mamma Dextra atau popular dikenal Tumor Payudara. Dayang Annisah yang sehari-hari berkerja sebagi buruh upahan penumbuk beras dan pencari kayu bakar itu, baru mengetahui bahwa dirinya mengidap tumor ganas pada November 2011. "Awalnya sakit di pinggang, tapi tidak saya hiraukan. Maklumlah pekerjaan sayakan keras, nyari kayu bakar lagi, belum numbuk beras," kata Annisah, Minggu (19/02).

Suami Dayang Annisah, Syafarudin (48) juga bekerja seperti istrinya. Anak semata wayang mereka, Fadly (12) sudah putus sekolah sejak kelas I SD. "Sudah lama anak saya tidak sekolah, hanya sampai kelas I, lalu berhenti," kata Dayang. Selain hidup dalam kemiskinan, keluarga inipun buta huruf. "Maklum orang miskin, mana ada sekolah," tukasnya.

Warga sekitar banyak yang berempati dan memberikan bantuan alakadarnya untuk keluarga miskin itu. "Alhamdulillah, ternyata warga disini peduli dengan saya. Ada yang nyumbang Rp10 ribu, Rp20 ribu, ada yang Rp50 ribu. Pokoknya macam-macamlah. Uang itulah yang saya pakai untuk berobat ke dokter Sanggau dan ke Pontianak," akunya. Saat ini, Dayang sedang menjalani pengobatan tradisional.

Dayang Annisah sudah tidak mampu berdiri sejak dirinya berobat ke Pontianak seminggu yang lalu. "Waktu sebelum ke Pontianak, saya bisa masih naik motor, sekarang udah tidak bisa. Bahkan berbaring saja susah. Kata dokter, tulang belakang saya sudah kropos," tambahnya.

Beberapa warga yang mencoba memberitahu Dinas Kesehatan yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari rumahnya, tidak dapat menemui Kepala Dinas karena sedang tidak berada ditempat. "Warga yang prihatin dan peduli dengan nasib Dayang, sudah beberapa kali mencoba bertemu Kepala Dinas, tapi sampai sekarang orangnya belum ketemu," kata Nyoya Dani, tetangga Dayang yang peduli dengan nasib keluarga miskin itu, dan kini merawat Dayang dengan suka rela.

Dayang rencananya akan menjalani operasi ke Pontianak dan kemoterapi dengan menggunakan kartu Jamkesmas, tetapi Dayang khawatir dan mengaku takut dioperasi. "Rencananya mau kita bawa ke Pontianak, tetapi orangnya tidak mau. Macam mana, kan tidak bisa kita paksakan," ungkap Nyonya Dani. Tetapi setelah dibujuk-bujuk, Dayang mengaku bersedia asalkan ada keluarga yang mau menemani. "Mereka inikan satu keluarga buta huruf, jadi itu juga mungkin yang jadi beban pikiran Dayang," tutur Ny. Dani.

Sebelumnya, TPU Al-Mumtaz telah menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan sumbangan kepada Dayang Annisah sebesar Rp1,8 juta. Diikuti oleh Achamd Zuhri, Ketua KNPI Sanggau dkk dengan memberikan bantuan berupa beras dan mie instan. "Saya atas nama keluarga, mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Tanjung Sekayam, TPU Al-Mumtaz, Achamad Zuhri, Ketua KNPI dan kawan-kawan yang telah membantu keluarga ini. Semoga, Pemerintah Daerah tergerak hatinya memperhatikan nasib orang miskin seperti ibu Dayang ini," kata Jainudin, tetangga Dayang mewakili keluarga yang peduli dengan nasib Keluarga miskin ini.

Achmad Zuhri mengatakan bahwa sangat ironis di tengah gemerlapnya Kota Sanggau, masih ditemukan warga miskin yang buta huruf dan kesulitan berobat. Menurut Zuhri, pemerintah daerah kecolongan karena ternyata masih ditemukan sejumlah warga miskin yang belum mendapatkan perhatian. "Bisa jadi, masih banyak lagi warga miskin yang terabaikan. Saya hanya berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kehidupan warga miskin. Inilah potret kehidupan kita, disisi lain, pejabatnya sibuk dengan kepentingannya sendiri-sendiri, sementara kondisi rakyatnya tidak diperhatikan," kata Zuhri. (Pengirim: Indra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.