Sukses

Daplang Tol Tembalang

Heri, salah satu orang yang menggantungkan hidup keluarganya di pekerjaan ini. Dua tahun lelaki bernama lengkap Heri Susanto ini menjalani profesi yang biasa orang sebut “polisi cepek” atau orang Jawa sebut “daplang”.

Liputan6.com, Semarang: Sering sekali untuk memasuki wilayah atau persimpangan pintu Tembalang via Jalan Sudarto, Semarang, Jawa Tengah, mengalami kemacetan, sehingga menyulitkan bagi para pengendara mobil untuk memasuki jalan tol. Apalagi, ketika jam-jam sibuk seperti siang hari dan sore hari.
 
Hal ini diperparah dengan tidak adanya aparat lalu lintas yang terjun untuk mengurangi masalah tersebut. Di dalam situasi yang seperti ini, ternyata ada sekelompok orang yang memanfaatkannya untuk menyambung hidup.
 
Heri, salah satu orang yang menggantungkan hidup keluarganya di pekerjaan ini. Dua tahun lelaki bernama lengkap Heri Susanto ini menjalani profesi yang biasa orang sebut “polisi cepek” atau orang Jawa sebut “daplang”.
 
Tak pernah terpikir olehnya akan menjalani pekerjaan ini. Semua berawal dari diputusnya hubungan kerja sebagai mekanik pabrik di Bawen, Semarang. Padahal lulusan Sekolah Teknik Mesin ini telah bekerja selama 12 tahun di pabrik tersebut.
 
Dengan penghasilan rata-rata Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu, Heri berusaha menghidupi keluarganya. Cuaca yang panas tidak mengurangi semangatnya untuk mencari nafkah, hujan pun ia terjang demi menyekolahkan anaknya. Dia mengakui, pertama kali menjalani profesi ini memang tidak mudah. Bahkan, pernah suatu hari ia hanya membawa pulang ke rumah uang sebesar Rp 6.000.
 
Profesi ini muncul karena kurangnya peran aparat lalu lintas dalam mengatur jalannya arus kendaraan. Mungkin keberadaan mereka tidak dianggap oleh sebagian besar orang, tapi sesungguhnya peran mereka sangatlah dibutuhkan.(Pengirim: Grup 6 SGTC Semarang)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini