Sukses

Tanpa Kenaikan BBM, Masyarakat Tetap Menderita

Pemerintah seharusnya memperhatikan penduduk Indonesia yang hanya berprofesi sebagai petani, nelayan, atau pedagang kaki lima jika ingin menaikan harga BBM.

Citizen6, Kebayoran Baru: Berita di media massa mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi membuat prokontra di antara masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah, hingga terjadi demonstrasi di semua wilayah Indonesia. Bagi mereka, tanpa BBM naik pun kehidupan mereka sudah susah. Belum lagi dengan adanya kenaikan BBM yang berarti berhimbas pula pada kenaikan harga kebutuhan pokok.

Namun tidak semua rakyat kalangan menengah ke bawah ikut memprotes kenaikan harga BBM. Ada juga yang dapat mengerti mengapa harga BBM itu harus naik, yang diakibatkan oleh harga minyak dunia. "Buat saya sih bbm naik itu sangat memberatkan namun saya juga tahu kalau itu akibat minyak dunia. Apalagi buat saya yang berpenghasilan hanya 20 ribu sehari, ya setidaknya kalau memang pemerintah menaikan harga bbm juga memberikan solusi bagi saya sebagai mayarakat kecil," ujar Suyanto, tukang bajaj di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang hanya berpenghasilan pas-pasan.

Meskipun harga BBM tidak jadi dinaikkan, rencana itu sudah berhimbas pada naiknya beberapa harga kebutuhan pokok. Masyarakat menengah ke bawah hanya ingin pemerintah memberi solusi bagi kehidupan mereka yang berpenghasilan pas-pasan. Seharusnya pemerintah memperhatikan penduduk Indonesia yang hanya berprofesi sebagai petani, nelayan, atau pedagang kaki lima jika ingin menaikan harga BBM. (Pengirim: Ririn Martiningsih)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.