Sukses

Gerak Jalan Amal Bebaskan Indonesia dari TBC

Saat sebagian besar warga Jakarta masih lelap dalam tidurnya, HOPE Worldwide Indonesia mengadakan gerak jalan amal untuk membantu pendidikan satu juta anak Indonesia.

Citizen6, Monas: Saat sebagian besar warga Jakarta masih lelap dalam tidurnya, HOPE Worldwide Indonesia mengadakan gerak jalan amal untuk membantu pendidikan satu juta anak Indonesia, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit TBC (tubercholosis). HOPE Worldwide Indonesia adalah organisasi yang memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Acara yang diberi nama Walk-a-thon dan Bike-a-Thon yang dilakukan di pintu timur Monas belum lama ini, mengajak sekitar tiga ribu peserta untuk berjalan atau naik sepeda sejauh lima kilometer dengan rute Monas-Bundaran HI-Monas. Peserta yang ikut terdiri dari relawan dari berbagai elemen masyarakat.

Tujuan utama penyelenggaraan acara ini ialah untuk membantu pengobatan 250 pasien di wilayah DKI Jakarta, yang telah dilakukan oleh HOPE Worldwide Indonesia selama 12 tahun, serta program pendidikan ke anak-anak kurang mampu. Hingga saat ini HOPE Worldwide Indonesia menangani 142 pasien yang masih ada dalam perawatan.

Kegiatan lainnya adalah bidang pendidikan yang dinamakan Saturday Academy, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan pendidikan dengan mengajari mereka membaca, menulis dan berhitung. Pada kesempatan yang sama, pengunjung dapat menambah wawasan mereka tentang penyakit TBC.

Menurut Dr. Imelda Pingkan Moniaga, staf medis dari Kilink TB yang dikelola oleh HOPE Worldwide Indonesia, pengobatan TB bersifat berkelanjutan. Gejala awal seperti batuk berdahak selama 14 hari berturut, lalu adanya darah saat batuk menjadi tanda agar langsung memeriksakan diri ke dokter.

Apabila telah mendapatkan penanganan dari tim medis, maka penderita diharapkan secara rutin meminum obat yang diberikan selama enam bulan, sebanyak tiga kali sehari. "Kalau sampai putus, ya mereka malah harus melanjutkan pengobatannya sampai satu tahun. Soalnya, kuman di dalam tubuh mereka sudah kebal terhadap obat yang diberikan," tambah Dr. Pingkan saat ditemui pada acara tersebut.

Pengobatan terhadap pasien TBC memerlukan dukungan holistik. Peran keluarga, teman, maupun kerabat akan membantu penyembuhan penyakit ini. Seperti halnya yang terjadi pada Luki yang mengidap penyakit tersebut sejak awal 2011, dan akhirnya berhasil sembuh karena berobat ke Klinik TB HOPE Worldwide Indonesia di Plumpang, Jakarta Utara. "Saya pertama sesak napas lalu batuk ada darahnya. Coba ke dokter tapi tidak ada perubahan. Berat badan saya turun 8 kg dan nafsu makan saya berkurang  sekali," jelas Luki.

Biaya pengobatan penyakit ini pun tidak murah, Luki harus mengeluarkan paling sedikit satu juta rupiah untuk obat yang dikonsumsi selama sepuluh hari. Setidaknya, pria yang baru saja menikah ini harus merogoh kocek sebesar tiga juta rupiah untuk pengobatan ini. Perasaan canggung dan malu serta tekanan batin timbul karena penyakit ini. Akan tetapi, semua itu berhasil ia tempuh karena adanya dukungan yang kuat dari istri, keluarga serta teman-teman terdekatnya.

Menurut Lily Salim, Coutry Director dari HOPE Worldwide Indonesia yang sekaligus merangkap menjadi ketua panitia dari acara tahunan yang sudah dilakukan sejak 2007 lalu itu, animo pengunjung terus naik dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya tanggapan positif terhadap masyarakat mengenai acara tahunan yang mereka selenggarakan. "Kita memang harus meningkatkan kepeduliaan masyarakat terhadap isu TBC ini kepada orang banyak. Karena, banyak korban dari penyakit ini justru anak-anak bukan orang dewasa. Orang tua mungkin belum punya cukup pengetahuan tentang penyakit ini, sehingga mengabaikannya begitu saja," jelasnya.

Penyakit TBC merupakan penyakit menular nomor 2 di dunia. Semua elemen masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk terjangkit penyakit yang mematikan ini. Akan tetapi, pencegahan dengan langkah kecil seperti menjaga lingkungan dapat mengurangi resiko ini. "Pendidikan tentang penyakit ini perlu sekali. Kuncinya adalah dengan memberikan cinta dan kasih," tambah salah satu staf Klinik TB HOPE Worldwide Indonesia. (Pengirim: Hamzah Ramadhan).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini