Sukses

BIOFERA: Pemanfaatan Kelor Sebagai Filtrasi Sederhana

Mahasiswa ITS menggagas sebuah ide tepat guna berupa Biofera (Bio Filtration Moringan oleifera), filtrasi air sederhana yang berbahan dasar tanaman kelor (Moringan oleifera).

Citizen6, Sumenep: Di dunia modern seperti sekarang ini, ternyata masih ada kelompok masyarakat di negara kita yang belum hidup secara layak, khususnya dalam ketersediaan air bersih. Masyarakat di daerah Desa Sindir Timur, Kabupaten Sumenep, Madura adalah salah satu contohnya.

Kelompok masyarakat yang berada di pelosok Pulau Madura ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Untuk menempuh perjalanan dari pusat kota ke desa ini diperlukan waktu sekitar 30 menit. Di sekitar desa hanya terdapat hutan bambu, persawahan, serta akses yang kurang memadai.

Keprihatinan inilah yang ditangkap oleh empat mahasiswa Teknik Kimia ITS, yakni Nurcahyanti Arifah, Nur Laili, Lilis Suganda serta Fanandi K. Sebagai salah satu pengaplikasian peran dan fungsi mahasiswa, mereka menggagas sebuah ide tepat guna berupa Biofera (Bio Filtration Moringan oleifera), filtrasi air sederhana yang berbahan dasar tanaman kelor (Moringan oleifera).

Biofera berbentuk tabung yang terdiri dari lapisan kasa, karbon, kertas penyaring, jaring dan tanaman kelor ini merupakan suatu terobosan yang mereka anggap dapat membantu menyelesaikan permasalahan air bersih di Desa Pasongsongan.

Gagasan yang muncul dari sebuah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh keinginan keempat mahasiswa ini dalam upaya kontribusi nyata mahasiswa kepada masyarakat.

Bentuk pengaplikasian dari ide solutif ini yakni berupa tiga kegiatan yang bersifat down to earth, yakni Biofera in Action, Biofera Kids Education, dan Grebek Biofera. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa ini turun langsung ke masyarakat setempat.

Kegiatan Biofera Kids Education dilakukan di SD Sendir I. Mahasiswa ITS memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SD mengenai manfaat tanaman kelor sebagai bahan untuk filtrasi air. Sosialisasi dimaksudkan agar pada saat mereka sudah dewasa dan memiliki ilmu yang lebih banyak, siswa-siswe SD ini dapat melanjutkan dan lebih mengoptimalkan lagi kegunaan tanaman kelor sebagi bahan filtrasi air.

Meskipun pengetahuan siswa-siswi SD ini masih minim, mereka cukup antusias mengikuti sosialisasi, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Para pengajar SD Sendir I ini juga tidak kalah penasaran, mereka menanyakan tentang material apa yang dikandung dalam tanaman kelor ini sehingga mampu menyaring air keruh menjadi air yang lebih jernih dan layak untuk  diminum.

Kegiatan selanjutnya yakni Biofera in Action,  diadakan di Desa Sendir Timur bertujuan untuk memberi pembekalan kepada masyarakat desa setempat dalam pembuatan biofera, perawatan biofera, serta pemanfaatan tanaman kelor itu sendiri.

Anti sebagai ketua tim bersama rekan-rekannya mengajak warga untuk mencoba langsung bagaimana cara menggunakan alat filtrasi “Biofera” ini. Desa Sendir Timur dipilih karena daerah ini sangat membutuhkan air bersih, dan di desa ini banyak terdapat tanaman kelor.

Masyarakat Desa Sendir Timur biasa menyebut tanaman kelor ini sebagai tanaman "Maronggi". Sebelumnya, mereka hanya menggunakan tanaman kelor sebagai bahan untuk memasak, karena tidak hanya enak rasanya, tanaman kelor ini juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Karena itu, mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan mahasiswa Teknik Kimia ITS tentang manfaat baru kelor sebagai filtrasi air, serta ikut mempraktikkan bagaimana cara kerja dari alat biofera ini.

Warga desa sangat berharap alat ini dapat membantu mereka mendapatkan air bersih untuk diminum, karena selama ini mereka harus meminta ke desa tetangga, karena air di tempat mereka keruh dan berasa agak asin atau payau. Kegiatan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini berlangsung dengan lancar,

Kegiatan berikutnya adalah Grebek Biofera yang berlokasi di Sumenep. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan alat biofera ke desa lainnya yang juga memiliki keadaan serupa dengan Desa Sendir.

Para mahasiswa ITS bekerja sama dengan Kepala Desa Sendir dalam membuat alat Biofera ini dengan bantuan masyarakat setempat, yang sebelumnya sudah mendapatkan penjelasan tentang manfaat dan kegunaan Biofera. Masyarakat berharap dengan adanya alat ini, mereka akan mendapatkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. (Pengirim: Nur Laili)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.