Sukses

Kerupuk Limbah Rebusan Rajungan

Para Mahasiswa ITS memaanfaatkan limbah rebusan rajungan yang dibuat menjadi kerupuk yang dapat bersaing di pasar lokal.

Citizen6, Lamongan: Rajungan merupakan salah satu hasil laut yang banyak diperoleh oleh penduduk di daerah pesisir, khususnya Lamongan. Sayangnya, rajungan yang banyak mengandung protein memiliki harga yang relatif mahal. Sehingga rajungan ini lebih banyak dikonsumsi oleh mereka yang ekonominya menengah keatas.

Di daerah Lamongan, rajungan lebih banyak dijual setelah proses perebusan daripada dijual dalam bentuk mentahnya. Hal ini dikarenakan rajungan yang telah melalui proses perebusan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Setelah proses perebusan daging rajungan dipisahkan dari cangkangnya. Cangkang dari rajungan yang telah direbus dapat dijual kembali setelah proses penjemuran.  Pada proses perebusan ini juga dihasilkan produk buangan berupa limbah rebusan rajungan yang biasanya dibuang ke laut, tanpa ada proses pemanfaatan lebih lanjut.

Berawal dari sebuah ide tentang pemanfaatan limbah ini, kelompok PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diketuai oleh Kardica dan beranggotakan Nanda, A’yun, Ninis serta Fatah  mengusulkan sebuah PKM Pengabdian Masyarakat. Limbah ini dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pembuatan makanan olahan yang dapat dikembangkan oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Sedayulawas, Brondong, Lamongan.  Program PKMM ini akan memaanfaatkan limbah rebusan rajungan yang dibuat menjadi kerupuk.

Para mahasiswa ITS tersebut juga mensosialisasikan kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Sedayulawas tentang limbah rebusan rajungan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk, tanpa perlu menambahkan daging rajungan. Selain itu juga diadakan pelatihan untuk membuatan krupuk dengan bahan limbah rebusan rajungan. 

Kemudian juga dilakukan pemberian materi tentang strategi pemasaran dan pengemasan yang menarik. Dalam kegiatan pelatihan ini, ibu-ibu rumah tangga di Desa Sedayulawas sangat antusias menanggapi adanya inovasi baru dari mahasiswa ITS ini.

Pada rangkaian kegiatan PKMM ini, ibu-ibu rumah tangga yang memang memiliki niat untuk meneruskan usaha pemanfaatan limbah rebusan rajungan ini diberikan modal untuk melanjutkan usaha krupuk ini. Harapannya usaha ini dapat meningkatkan kualitas ekonomi dari penduduk di Desa Sedayulawas dan didukung lokasi pemasaran yang strategis, karena terletak di daerah wisata seperti WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan Mazoola (Maharani Zoo & Goa), krupuk limbah rajungan ini dapat menjadi oleh-oleh khas Lamongan yang dapat bersaing di skala nasional. (Pengirim: Nanda Praba)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.