Sukses

Festival Seni dan Budaya Kabupaten Belu

Lembaga Pengembangan dan Perlindungan Anak (LPPA) Belu, Timor Tengah Utara (TTU) Mitra Childfund Indonesia menyelenggarakan kegiatan Festival Seni dan Budaya Belu bagi para siswa Sekolah Dasar dan PAUD yang bertempat di Gedung Olahraga Tulamalae Atambua.

Citizen6, Belu: Lembaga Pengembangan dan Perlindungan Anak (LPPA) Belu, Timor Tengah Utara (TTU) Mitra Childfund Indonesia menyelenggarakan kegiatan Festival Seni dan Budaya Belu bagi para siswa Sekolah Dasar dan PAUD yang bertempat di Gedung Olahraga Tulamalae Atambua. Kegiatan ini diikuti sebanyak 26 kelompok yang terdiri dari kelompok SD dan PAUD. LPPA Belu-TTU selama ini telah mendampingi kelompok PAUD sebanyak 32 kelompok serta kelompok SD sebanyak 42 SD yang tersebar di du kebupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Festival Seni dan Budaya ini menggelar lomba tarian tradisional Belu yakni  Likurai, Bidu dan Tebe selama dua hari penuh. Tarian Bidu, Tebe dan Likurai merupakan tarian tradisional dari wilayah Belu yang memiliki fungsi dan peran dalam setiap acara-acara adat seperti penyambutan tamu agung, peresmian rumah adat, pernikahan maupun perayaan-perayaan kegembiraan pada saat merayakan kemenangan ataupun pesta panenan hasil kebun.

“Tarian Bidu, Tebe dan Likurai dari Kabupaten Belu ternyata sangat indah. Sekarang tarian tradisional seperti ini sudah mulai ditinggalkan. Karena itu kami dari LPPA Belu-TTU mitra Childfund Indonesia mencoba menghidupkan kembali dan menggelar festival seni dan budaya bagi anak-anak SD dan PAUD. Kita berupaya membudayakan kembali tarian Tebe, Bidu dan Likurai mulai dari anak usia dini agar tarian tradisional ini tetap lestari, ” ungkap ketua LPPA Belu TTU, Carolus Tae BA. Selain itu selama ini kurikulum pendidikan lebih pada mendidik anak-anak untuk cerdas tetapi pendidikan keterampilan juga tidak boleh terabaikan. Pertumbuhan otak dan kemampuan bukanlah satu-satunya yang diperlukan harus pula ditambahkan dengan keterampilan.

Selain kegiatan festival seni dan budaya Belu, diadakan pula kegiatan pameran hasil kreasi anak - anak PAUD dan remaja dampingan LPPA Belu-TTU. Mereka menyajikan berbagai hasil kreasi seperti kerajinan tangan berupa lukisan dan gambar, seni rupa patung dan hasil kreasi lainnya yang ada disetiap stan yang terpajang diarena Gedung Olahraga Tulamalae. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasioanl (HARDIKNAS) yang jatuh pada 2 Mei 2012 namun karena persiapan Ujian Nasional SD maka penyelenggaraannya dilaksanakan pada 18 dan 19 Mei 2012.

Kegiatan selama dua hari penuh ini dibuka secara resmi oleh kepala bidang (kabid) pendidikan non formal dan informasi dinas PPO Kabupaten Belu Matheus Mau. Dihadiri oleh orang tua para siswa, para tokoh masyarakat, para remaja dampingan LPPA Belu - TTU serta beberapa suster yang mengabdi pada sekolah-sekolah Katolik yang mengikuti kegiatan tersebut dimana pada umumnya sekolah-sekolah Katolik.

Kegiatan festival seni dan budaya ini mendapat respons positif dari masyarakat dengan membludaknya masyarakat untuk mengikuti dan melihat secara pasti. Masyarakat juga memadati tribun GOR Tulamelae ketika menyaksikan tarian tradisional Belu yang diperagakan oleh tubuh-tubuh mungil para siswa SD. (Pengirim: Fransiskus Pongky Seran)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini