Sukses

KKL Pertama UGM Ke Pantai Wediombo

Kuliah Kerja Lapangan Pertama Fakultas Geografi UGM ke Pantai Wediombo di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (22/4).

Citizen6, Yogyakarta: Wediombo adalah pantai yang diapit oleh bukit karang di sisi sebelah kanan dan kirinya. Kedua bukit yang mengapit pantai menyamarkan wajah pantai sehingga menyerupai teluk yang dalam. Pantai ini terletak di garis Pantai Selatan Pulau Jawa, tepatnya di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibalik namanya, Wediombo mengandung makna hamparan pasir yang sangat luas, dimana kata wedia bermakna pasir dan omboa berarti luas.

Melalui perjalanan tugas kelompok C2 Kuliah Kerja Lapangan I Fakultas Geografi UGM pada (22/4), kami sangat beruntung dapat melihat langsung serta menjelajahi panorama yang sangat beraneka ragam baik dari segi bentang fisik maupun bentang budaya yang disuguhkan di sekitar Pantai Wediombo. Bukan saja beraneka ragam bahkan begitu mempesona setiap insan.

Sepanjang perjalanan menuju pantai kami menemukan bukit - bukit karst yang mengelilingi sekitar kawasan pantai. Bukit - bukit karst (tower) ini, biasa disebut juga sebagai bukit teletubies karena bentuknya yang menyerupai rumah tokoh kartun anak - anak. Namun, semakin mendekati lokasi pantai, kami semakin sulit menemukan pemukiman penduduk maupun aktivitas rumah tangga di sekitar lokasi. Hal ini dikarenakan belum tersedianya fasilitas listrik di daerah Pantai Wediombo sehingga penduduk sekitar yang mayoritasnya bermatapencaharian di sekitar area pantai, membangun rumah singgah. Mata pencaharian penduduk Wediombo sebagian besar adalah sebagai petani, peternak dan sisanya sebagai nelayan. Dan juga menyediakan jasa pelayanan disekitar pantai seperti juru parkir, penyewaan toilet, dan lain - lain. Namun, penduduk di sekitar daerah ini bukan kalangan masyarakat kelas bawah melainkan kelas menengah.

Memasuki kawasan pantai Wediombo, kami mulai merasakan sejuknya udara yang berhembus diiringi suara desiran - desiran air dan ombak. Sangat jauh berbeda dibandingkan suasana selama perjalanan. Selain itu semakin mendekati pantai dengan jalur menurun yang cukup terjal, kami dapat melihat keindahan pantai yang biru dengan dihiasi pasir putihnya yang berhamparan di pinggir pantai. Setelah kami menginjakkan kaki di atas hamparan pasir yang terhampar di pantai sambil menyaksikan ombak - ombak kecil yang datang menghampiri ke pesisir, membuat suasana hati kami terasa nyaman. Ditambah lagi pantai ini sangat terjaga kebersihannya, bahkan jauh dari ancaman pencemaran karena posisinya yang jauh dari pusat keramaian dan akses transportasinya yang belum memadai sehingga sulit dijamah para pelancong.

Berbagai macam keindahan disuguhkan ke hadapan kami silih berganti. Mulai dari birunya air yang jernih, hamparan pasir yang sangat luas dipesisir pantai, karang - karang dengan permukaan halus yang bertebaran di pesisir pantai, serta penampakan tersembunyi Gunung Purba Batur yang dibuktikan dengan adanya lava flow disekitar pantai. Lava flow ini adalah hasil erupsi magma yang bersifat effusive (lelehan) yang mengalir di permukaan bumi dan kemudian membeku karena adanya perubahan suhu yang drastis. Dari proses ini terbentuk lava bantal, dimana bagian luar dari lava yang membentuk batuan seperti karang ini sudah keras namun pada bagian dalamnya masih sangat kental sehingga disebut lava bantal.

Gelombang air laut di pantai ini dapat mencapai ± 3 m ke arah daratan, sehingga proses abrasi berlangsung sangat intensif. Hal ini dibuktikan dengan terkikisnya dinding - dinding yang membatasi di sekitar pantai dan abrasi menyebabkan karang - karang di sekitarnya mempunyai struktur lapisan horizontal. Selain itu kami juga menemukan pohon besar yang tumbang akibat abrasi namun masih terdapat dedaunan hijau pada pohon tersebut yang menandakan proses abrasi ini masih relatif baru terjadi. Berdasarkan keanekaragaman serta panorama eksotis yang terdapat di sekitar kawasan pantai ini, ada baiknya jika penggunaan lahan di pantai Wediombo benar - benar difungsikan secara bijak namun tetap mempertahankan keasliannya. Sehingga potensi Pantai Wediombo bisa dikembangakan menjadi objek wisata di kawasan Karst Timur Gunung Kidul dengan tetap memperhatikan kondisi geomorfologi dan kapabilitas dari pantai itu sendiri sehingga seimbang pemanfaatan lahannya. (Pengirim: Tanya Intan Astuti).


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini