Sukses

Serunya Camping Bersama Keluarga Saat Libur Sekolah

Para orangtua yang tergabung di Komunitas APMA (Aktivitas Pencinta Museum dan Alam) mengisi kegiatan liburan anak selama dua minggu di Camping Ground Agrowisata Gunung Mas, Bogor.

Citizen6, Bogor: Tidur dan melakukan kegiatan di alam terbuka jika dilakukan bersama keluarga dan teman-teman ternyata sangat mengasikkan. Pengalaman berharga buat anak - anak. Libur telah tiba, horeeee! Anak - anak pun bersorak. Namun bagi orangtua, liburan anak yang cukup panjang waktunya cukup membuat pusing. Membiarkan anak-anak tanpa kegiatan selama dua minggu tentu akan menimbulkan rasa bosan.

Akhirnya pergi ke pusat perbelanjaan menjadi pilihan untuk menghabiskan masa liburan. Namun, bagi orangtua yang tergabung di Komunitas APMA (Aktivitas Pencinta Museum dan Alam), pusat perbelanjaan tidak masuk dalam hitungan untuk menghabiskan masa liburan. Meski di pusat perbelanjaan banyak hal yang bisa dilakukan, namun ujung - ujungnya akan mengajarkan anak-anak bersifat konsumtif.
 
Kecemasan itulah yang mendasari lahirnya APMA pada Maret 2011 lalu. Sejumlah kegiatan digelar untuk mengajak anak-anak melakukan kegiatan yang bernilai edukatif, yakni mengunjungi museum dan beraktivitas di alam terbuka. Sejak dibentuk oleh sejumlah kegiatan telah dilakukan, antara lain kunjungan ke Museum Layang - layang, Kampung Budaya Sindangbarang. Atau mengunjungi Rumah Sutra untuk melihat proses pembuatan kain sutra serta pembiakan ulat sutra, kemudian merayakan Hari Pohon Dunia di Kebun Raya Bogor. Terakhir para anak dapat diajak untuk mengenal kain - kain langka dan membuat batik di  Museum Tekstil.

Liburan kali ini kegiatan camping dipilih para anggota APMA untuk mengisi masa liburan. Camping Ground Agrowisata Gunung Mas dipilih sebagai lokasi. Sekitar 30 peserta yang terdiri dari orangtua, anak-anak, bahkan ada yang mengajak nenek ini memeriahkan kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (30/6) dan berakhir, Minggu (1/7). Ternyata, antusiasme anak sangat luar biasa dalam mengikuti acara camping ini. Mendirikan tenda bersama, mengambil air, mencuci peralatan memasak, menjadi kegiatan yang seru bagi mereka. Tak ada lagi asisten rumah tangga, semua dilakukan bersama ayah, bunda bersama anak-anak, saling bahu membahu.

Sungai kecil yang mengalir di antara kebun teh menjadi tempat bermain yang mengasikkan. Maklum, di perkotaan tidak akan ditemukan pemandangan seperti itu. Sejumlah permainan digelar, tujuannya selain untuk kebersamaan juga mengajak anak-anak untuk bergembira bersama. Ketika matahari mulai tenggelam, sensasi baru dirasakan oleh bocah-bocah. Dingin mulai menggigit, gelap pekat menyelimuti malam. Dan membuat api unggun memberikan kegembiraan luar biasa. Jagung bakar pun menjadi sajian ternikmat malam itu.

Ketika pagi menjelang, sejumlah agenda telah disiapkan. Olahraga bersama kemudian dilanjutkan dengan tea walk, berkeliling kebun teh dengan jarak tempuh dua kilometer saja. Selama berkeliling, sang pemandu tak henti memberikan penjelasan proses penanaman teh, bagaimana pemetikan dilakukan. Dan celoteh bocah yang ribut bertanya mewarnai penjelasan sang pemandu. Kegiatan pagi itu diakhir dengan mengunjungi pabrik teh yang dikelola oleh PTP Nusantara VIII ini.
 
Menjelang siang, acara ditutup dengan kegiatan mengajak anak - anak bercerita tentang apa yang mereka lihat dan rasakan. Kegiatan ini mengajak agar anak - anak berani berbicara dimuka umum dan mengeluarkan pendapat. Sebelum pulang, tak pulang operasi semut dilakukan. Anak - anak sejak dini diajak bertanggung jawab menjaga lingkungan alam. (Pengirim: Julie Indahrini)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.