Sukses

Kebanggan Dunia di Bentanglahan Solusional Wonogiri

Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada melaksanakan KKL 1 dalam rangka pengenalan fenomena Bentanglahan, di Jawa Bagian Tengah, pada 9 Juli - 12 Juli 2012.

Citizen6, Yogyakarta:  Selain bagian dari kurikulum Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Kuliah Kerja Lapangan 1 (KKL 1)  juga untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengenai wilayah secara holistik di lapangan. Khususnya dalam hal pengenalan Bentanglahan. Setiap Betanglahan mempunyai keterkaitan dalam menciptakan keunikan tersendiri pada masing-masing daerah. Baik itu secara Bentanglahan Alami atau Bentanglahan Sosial. Kuliah Kerja Lapangan 1 2012 yang dilakukan setiap semester genap di semester pertama ini dilaksanakan di Jawa bagian Tengah yang berlangsung pada 9 Juli-12 Juli 2012.

Jalur KKL 1 ini terbagi atas tiga zona, yakni zona selatan Jawa Tengah di mana terdapat Bentanglahan Solusional dan tructural patahan dan antropogenik. Zona yang kedua adalah zona tengah Jawa Tengah yang terdapat bentanglahan volkanik dan fluvial. Dan zona yang terakhir adalah, zona utara Jawa Tengah dengan bentanglahan struktural lipatan, marin, dan antropogenik.

Dari semua zona terdapat zona yang paling mengesakan saat melakukan KKL 1, yakni berada pada zona selatan Jawa Tengah. Karena zona ini adalah zona yang paling dominan terhadap Bentanglahan Solusionalnya dan menjadi kebanggaan dunia. Selain zona Selatan Jawa Tengah, ada Museum Pracimantoro, Wonogiri, yang juga menjadi tempat pariwisata kebanggan dunia. Museum terbesar dan terunik ini di kawasan asia Tenggara ini yang menggambarkan fenomena Karst lokal dan dunia.

Museum yang dibangun di lahan seluas kurang lebih 3.000 m2 dibangun secara unik dengan tiga lantai yang mempunyai fungsi berbeda. Lantai pertama atau uang dasar merupakan ruang replika manusia purba dan kehidupannya. Lantai kedua terisi atas replika dan koleksi fenomena yang khas dalam bentanglahan solusional, seperti stalaktit dan stalakmid. Untuk bangunan paling atas atau lantai ketiga terdapat fasilitas auditorium yang dibangun agar pengunjung dapat mengetahi fenomena karst secara audio dan visual.

Selain sebagai fungsi pendidikan (pengetahuan) museum ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pariwisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Museum Pracimantoro. Sebagaimana diketahui bahwa daerah ini merupakan daerah lahan kering. Sehingga tanaman padi hanya dapat ditanam pada musim penghujan saja. Sedangkan pada musim kemarau meraka memanfaatkan tanaman kacang dan jagung untuk di tanam di lahan meraka. Selain itu juga banyak struktur demografis yang tua akibat migrasi yang tinggi membuat tenaga untuk memanfaatkan potensi yang ada di kawasan ini menjadi terhambat. Ditambah sarana prasana pendidikan dan kesehatan yang belum terbangun secara baik di migrasi di kawasan ini bertambah banyak.

Diharapkan dengan dibangunnya museum ini banyak masyarakat yang datang ke museum. Sehingga daerah sekitar Museum dapat dilirik oleh pemerintah untuk segera dibangun sarana dan prasarana pendidikan juga kesehatan untuk mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Selain mampu menyejahterakan masyarakat di sekitar museum juga diharapkan memberikan kontribusi untuk melestarikan kenampakan yang ada di bentanglahan solusional. (Pengirim: Fadchuli Janah).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.