Sukses

Demak, Lokasi KKL 1 Mahasiswa Geografi UGM

KKL 1 Mahasiswa Fakultas Geografi Gajah Mada, memilih Demak sebagai salah satu situs lokasi yang dikunjungi.

Citizen6, Yogyakarta: Kuliah Kerja Lapangan I atau yang lebih dikenal dengan KKL I merupakan salah satu agenda rutin yang dilakukan setiap tahun pada semester genap. KKL merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa tahun pertama di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini merupakan bentuk dari pengamatan langsung di lapangan setelah mendapatkan bekal materi dibangku perkuliahan. KKL I mahasiswa Geografi pada kali ini memilih Demak sebagai salah satu stop site yang dikunjungi.

Secara kasat mata tidak ada yang spesial dari Demak. Lahan yang ada didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Melihat kembali mengenai sejarah terbentuknya Demak, sangatlah unik dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagi mahasiswa KKL I. Karena sebagian besar daerah demak yang kini berada cukup jauh dari daerah pesisir, dahulunya merupakan selat, yakni pada zaman sebelum Gunung Api Merapi terbentuk.

Selat ini menjadi pemisah antara Gunung Api Muria yang berada di laut dangkal dengan Pulau jawa. Keaktifan Gunung Api Muria kala itu menyebabkan terjadinya erupsi hebat yang menutupi selat Demak dengan material piroklastiknya. Sementara keberadaan perbukitan Rembang yang berada didekat selat Demak terus mengalami erosi, sehingga material hasil erosi juga menuju ke selat Demak, akibat aliran air dari lereng - lereng Perbukitan Rembang. Suplay material yang datang dari Perbukitan Rembang dan Gunung Api Muria selanjutnya mengalami sedimentasi sehingga selat demak tertutup dan membentuk daratan.

Mengingat kembali mengenai Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa, ada baiknya kita melihat proses geomorfologi dari terbentunya Demak. Pada saat masa Kerajaan Demak belum mengenal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dimungkinkan bahwa Kerajaan Demak sangat minim ilmu pengetahuan atau kurang pandai. Kesimpulan ini diambil karena zaman dahulu manusia cenderung memilih bertempat tinggal dekat dengan sumber air, sebab air sangat dibutuhkan bagi kehidupan. Penggunaan air bagi Kerajaan Demak dimungkinkan sebagai jalur transportasi perdagangan kapal - kapal yang hendak menuju kerajaan demak.

Namun jika melihat saat ini sisa peninggalan Kerajaan Demak sangat jauh dari daerah tepi pantai. Maka dari itu tidak heran jika terdapat penelitian yang menyimpulkan bahwa Demak berada di tepi pantai dengan Gunung Api Muria berada disebelah utara demak dan dipisahkan oleh selat. (Pengirim: Ika Indah Karlina).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini