Sukses

Buruknya Sistem Drainase di Pangkalan Berandan

Kerusakan Drainase di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, tepatnya di Kecamatan Sei Bilah, Sumatera Utara sudah sangat memprihatinkan. Dua tahun terakhir ini, belum ada itikad baik dari pemerintah setempat untuk memperbaikinya.

Citizen6, Sumatera Utara: Kerusakan Drainase di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sudah sangat memprihatinkan. Sudah selama dua tahun, sistem Drainase atau salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Sei Bilah, Kabupaten Langkat tidak di gubris oleh pemerintah setempat.

Dampak yang ditimbulkan dari rusaknya Drainase tersebut, banyak kendaraan warga yang setiap kali melewatinya mati akibat dalamnya genangan air. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya lobang yang menganga di jalan tersebut. Karena dalamnya genangan air, banyak pengendara yang tidak bisa melihat lobang tersebut, dan akhirnya terperosok ke dalamnya.

Melihat kondisi Drainase yang sudah cukup lama dibiarkan oleh pemerintah Kabupaten Langkat, tidak sedikit masyarakat yang mengeluh dengan kondisi ini. Dan tentunya dibarengi dengan segala upaya agar pemerintah setempat bisa lebih memberikan perhatiannya dengan memperbaiki sistem drainase tersebut. Dan apabila kondisi ini dibiarkan lebih lama lagi, dikhawatirkan warga sekitar yang setiap hari melewati jalan tersebut bisa mengalami kecelakaan. Salah satu warganya yang prihatin akan kondisi jalan di kota kelahirannya ini adalah Taufan Fiznaldi, yang sudah merasa lelah dengan kondisi drainase yang sampai saat ini belum ada turun tangan langsung dari pemerintah untuk memperbaiki.

"Kepada pihak terkait, tolong tindakan secepatnya, karena kami sudah lelah dengan ini semua, dan kami berharap bapak/ibu diatas sana agar membuka mata dan hati untuk menindak lanjutinya". Dan kepada Koran Waspada, kebanggan warga Berandan, mohon secepatnya berita ini di publikasikan.Terima Kasih. (Taufan Fiznaldi).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.