Sukses

Kemeriahan 17 Agustus di Negeri Kanguru

Peringatan hari Kemerdekaan Indonesia ke-67 di ramaikan secara meriah oleh mahasiswa PPIA Australia, Monash University di Melbourne pada (24/8), bertempat di lapangan hijau Gedung N kampus Caulfield.

Citizen6, Australia: Peringatan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke- 67 di ramaikan secara meriah oleh mahasiswa Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPIA) Australia, Monash University di Melbourne pada (24/8) di lapangan hijau Gedung N kampus Caulfield. Pada kesempatan tersebut, dua puluh anggota PPIA dan beberapa mahasiswa lokal datang untuk bergabung dalam berbagai lomba seperti balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan memasukkan pulpen ke botol.

"Kita ingin mengangkat tema sinergi dalam acara hari ini. Lihat aja, bule aja ikutan,"ujar Bimo Wibisono Nugroho selaku Ketua PPIA Monash University Kampus Berwick.

Dengan cuaca yang tidak menentu, semua peserta sangat antusias dalam mengikuti lomba yang di selenggarakan oleh peserta. Hujan, angin, serta angin dingin yang mengangkat bulu kuduk setiap anggota yang datang tidak mengurangi keceriaan serta semangat kebersamaan. Suara-suara tersebut tidak hanya datang dari para peserta lomba, teman-teman serta kerabat yang datang juga memberikan dukungan di pinggir lapangan. Semuanya tampak membaur dan menikmati kehikmatan dari acara di hari tersebut.

"Acara ini memang dibuat untuk meningkatkan eksistensi PPIA yang sebelumnya kurang begitu terdengar. Harapannya ialah unutk bisa membesarkan nama PPIA di komunitas pelajar Indonesia yang sedang melakukan studi di Monash University,"ujar Kevin Kantono selaku Ketua PPIA ranting Monash University.

Ini merupakan acara peringatan kemerdekaan Indonesia yang pertama kali di lakukan oleh PPIA. Menurut Bimo Wibisono Nugroho dan Muchammad Fariz selaku penanggung jawab acara ini, "Acara ini harus ada tahun depan. Lomba-lomba ini memang di tujukan untuk mengingatkan kita akan tradisi di Indonesia. Tapi, yang paling penting ialah mengobarkan aura kemerdekaan kepada setiap peserta."

Bagian yang mendapat perhatian paling tinggi dari para peserta ialah lomba makan kerupuk dan tarik tambang. Pada lomba makan kerupuk, panitia sengaja menggoyang-goyangkan tali agar peserta sulit untuk memakan kerupuk mereka. Suara canda dan tawa terdengar selama lomba ini berlangsung. Sedangkan, saat lomba tarik tambang panita harus mengganti tali tambang dengan selang air karena keterbatasan barang yang tersedia. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi kemeriahan lomba. Selang beberapa menit, selang air yang digunakan untuk lomba putus. Ini langsung membuat semua yang hadir tertawa terpingkal-pingkal, karena tidak ada yang menduga bahwa hal tersebut bisa terjadi.

"Acara hari ini hasilnya sangat memuaskan. Saya bisa melihat adanya kebersamaan yang kuat dari setiap anggota yang datang hari ini. Walau semuanya tidak sempurna, ini bisa menjadi awal yang baik dan semoga bisa dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,"kata Pingkan Natalia Ginting sebagai Ketua PPIA Monash University, Kampus Caulfiled. Lalu Clarissa Delmore Brata selaku wakil dari Ketua PPIA Monash University, turut menambahkan,"Inilah unity in diversity dimana kita bisa melihat bahwa adanya kesatuan walau ada perbedaan."

Acara yang di mulai dari pukul 14:00-17:00 waktu setempat, tidak hanya menguras tenaga dari peserta, tetapi memberikan kepuasan akan rindu tradisi di tanah air.

Penulis ialah mahasiswa asal Indonesia di Monash University Melbourne yang juga menjadi penerima Beasiswa Unggulan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (HAM)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini