Sukses

Warga Muara Juwana Tolak Relokasi

Ratusan warga yang tinggal disepanjang muara Sungai Juwana, Kabupaten Pati menolak upaya relokasi terkait isu yang mengatakan bahwa rumah mereka akan di gusur berkenaan dengan proyek normalisasi Sungai Juwana yang akan dilaksanakan pada 2012 hingga 2013.

Citizen6, Pati: Ratusan warga yang tinggal disepanjang muara Sungai Juwana, Kabupaten Pati menolak adanya upaya relokasi terkait isu yang mengatakan bahwa rumah mereka akan di gusur berkenaan dengan proyek normalisasi Sungai Juwana yang akan dilaksanakan pada 2012 hingga 2013. Melihat kondisi ini, Bupati Pati, Drs Haryanto berusaha untuk menentramkan ribuan warganya yang tinggal di sepanjang muara Sungai Juwana terkait isu tersebut, pada Selasa (2/10).

"Seluruh bangunan rumah di atas tanah milik warga yang telah bersertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak akan di gusur. Kedepannya akan dicari solusi yang tidak merugikan. Misalnya dengan membangun dam atau bendungan di Daerah Aliran Sungai Juwana dari Pintu Air "Wilalung" Kabupaten Kudus sampai muara Sungai Juwana di Kabupaten Pati sepanjang 60 kilometer.

Isu relokasi yang mulai menimbulkan keresahan para warga yang tinggal di muara Sungai Juwana berawal dari pelaksana proyek yang memasang sejumlah patok di daerah pemukiman. Hal ini pertanda lokasi tersebut masuk daerah normalisasi, dan otomatis rumah-rumah warga akan tergusur. Proyek normalisasi tersebut merambah sampai ke sejumlah desa di kawasan muara, seperti Desa Tluwah, Desa Bendar, Desa Bumirejo, dan Desa Widoropayung (Kecamatan Juwana). Akibat dari relokasi ini tentu saja mendapat penolakan dari sejumlah warga Bumirejo di Kecamatan Widoropayung seperti Parjan, Suparlan dan masih banyak lagi yang lain. Dimana mereka enggan dipindahkan dari rumah tinggalnya yang telah di tempati lebih dari 20 tahun.  “Apa lagi di suruh tinggal di rumah susun, jelas kami menolaknya”, tutur salah satu warga. Ridwan J anggota DPRD Pati F.PDIP, sebelumnya melontarkan ide ini untuk memindahkan warga ke rusun.    

Lima tahun ini normalisasi Sungai Juwana wilayah Kabupaten Pati, selalu menimbulkan dilema bagi warga. Dana APBN/ABPD puluhan miliar habis guna menormalisir sungai agar tak menimbulkan banjir di musim hujan. Tapi faktanya banjir tahunan tetap terjadi, “Malah makin parah ketinggian dan volume banjirnya”, jelas Samino warga setempat. (Heru Christiyono)
                                                                        

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini