Sukses

Pelatihan Jurnalistik Remaja di Lahurus

Sebanyak 42 peserta pelatihan jurnalistik remaja yang terdiri dari 21 siswa kelas 1 dan 21 siswa kelas 2 SMPK Tunas Harapan St. Petrus Lahurus yang terpilih bakal mengikuti kegiatan yang dijadwalkan selama tiga hari.

Citizen6, Lahurus: Cuaca membuat perjalanan dari Kota Atambua menuju sebuah desa yang terletak dibawah kaki Gunung Lakaan memakan waktu hampir sejam. Akhirnya, tim dari komisi komunikasi sosial keuskupan Atambua yang terdiri dari Rm. Gerard Herry Fernandes Pr selaku ketua dan Fransiskus Pongky Seran selaku anggota tiba di Lahurus tepat pukul 14.00 WITA.

Sebanyak 42 peserta pelatihan jurnalistik remaja yang terdiri dari 21 siswa kelas 1 dan 21 siswa kelas 2 SMPK Tunas Harapan St. Petrus Lahurus yang terpilih bakal mengikuti kegiatan yang dijadwalkan selama tiga hari. Kegiatan berahmat ini dibuka secara resmi oleh Sr. Marileta SSpS selaku kepala sekolah. Dalam arahannya dihadapan para peserta dan guru yang sudah 11 tahun mengabdi di SMPK Lahurus ini mengharapkan agar para siswa mau belajar lebih mendalam tentang dunia jurnalistik yang kaya akan ide dan wawasan ini.

Selain dibimbing oleh Rm. Herry dan Frans Pongky Seran, para siswa juga dibimbing oleh para guru yang dikoordinir oleh Ferdinand Tomi Hale dan Maria Da Silfa Neobenu. Para guru Pembina tersebut memiliki peran yang cukup penting dalam membina dunia jurnalistik di SMPK St. Petrus Lahurus. Hal ini dibuktikan dengan pengembangan majalah dinding sekolah yang diadakan setiap kelas dan berjalan lancar.

Setiap kelas didepannya terpampang mading kelas yang di tempel pada triplek dan dihiasi dengan berbagai gambar dan tulisan yang menarik pembaca. Suatu prestasi yang cukup membanggakan pula bahwa baru-baru ini, lembaga pendidikan yang bernaung dibawah yayasan Regina Angelorum yang dikelola oleh para Suster SSpS ini mendapat juara 2 tingkat Propinsi dalam lomba mading tingkat SLTP di Kupang dan mewakili Kabupaten Belu.

Maria Da Silfa Neonbenu selaku guru Bahasa Indonesia dan Pembina mading kepada penulis mengatakan, “Melalui pelatihan ini para siswa semakin dimotifasi ke

depannya untuk menulis tidak hanya dalam teori tetapi juga praktek lapangan karena menulis ini sangat penting bagi seorang pelajar.” Para guru bertekad untuk mengembangkan mading sekolah kedepannya untuk bisa menyalurkan kreasi para siswa.

Sementara itu salah satu pembimbing serta pemateri, Fransiskus Pongky Seran mengungkapkan “Kegiatan pelatihan ini mau menggali potensi siswa dan menanamkan budaya menulis dalam diri para siswa. Menulis itu perlu pengembangan agar mampu mendalami kreatifitas yang ada dalam diri para siswa,” ungkapnya. Pongky pun mengakui bahwa anak-anak NTT memiliki daya saing yang cukup tinggi pula. "Banyak orang NTT yang berkarya di bidang media sebagai pemimpin baik media cetak maupun elektronik terutama dalam kancah nasional dan internasional," tambahnya.

Selama tiga hari, para siswa dibekali dengan materi-materi seperti teknik penulisan berita, feature, cerpen, teknik wawancara hingga bisa menghasilkan sebuah majalah dinding dengan kekhasan kelompok masing-masing. Para peserta sebagian besar menghuni asrama yang telah disediakan oleh yayasan baik asrama putra maupun asrama putri. Para siswa ini bukan saja berasal dari Lahurus namun juga dari luar Lahurus dan umumnya desa-desa yang berbatasan dengan Timor Leste seperti Builalu, Wilain, Lakmaras, Tulaktudik, Asumanu dan Asueman.

Pada hari penutupan pelatihan para peserta yang terbagi dalam empat kelompok ini mempresentasikan hasil karyanya dan mendapat penilaian dari juri. Selain itu karya mereka diumumkan dihadapan seluruh siswa baik dari kelas 1 hingga kelas 3 yang ditutup dengan kata penutup oleh Sr. Marileta SSpS. (Fransiskus Pongky Seran)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini