Sukses

CIMSA October Meeting 2012

Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) mengadakan sedikitnya dua pertemuan nasional yang dihadiri mahasiswa kedokteran dari berbagai fakultas kedokteran di Indonesia, yakni pada Oktober dan Mei.

Citizen6, Jakarta: Mahasiswa kedokteran, calon dokter masa depan, selama ini dikenal dengan mahasiswa kutu buku yang miskin pengalaman dalam bidang pergerakan mahasiswa. Namun, tampaknya anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar mengingat ternyata cukup banyak aktivitas mahasiswa kedokteran terkait dengan pengabdian kepada masyarakat akhir-akhir ini. Berbagai aksi sosial dan pemusatan pergerakan mahasiswa kedokteran sudah banyak dilakukan, terbukti dari pesatnya perkembangan organisasai mahasiswa kedokteran.

Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) merupakan organisasi mahasiswa kedokteran di Indonesia yang berbasis aktivitas. Setiap tahunnya, CIMSA mengadakan sedikitnya dua pertemuan nasional yang dihadiri mahasiswa kedokteran dari berbagai fakultas kedokteran di Indonesia, yakni pada Oktober dan Mei. Pada 18-21 Oktober lalu, CIMSA kembali mengadakan pertemuan nasional di Jakarta dengan sedikitnya dihadiri hingga 300 mahasiswa kedokteran.

Pertemuan nasional kali ini, CIMSA October Meeting 2012, mengambil tema “Future Doctor’s Role in Building Partnership to Improve Nation’s Health”. Acara dibuka oleh sambutan resmi Dekan Fakultas kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. dr. Eka Julianta W. Sesuai dengan tema tersebut, sejumlah pembicara handal di bidang kesehatan pun didatangkan untuk menambah wawasan dan semangat para mahasiswa kedokteran.

CIMSA October Meeting 2012 yang diselenggarakan di Universitas Pelita Harapan tersebut mendatangkan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. Dr. dr. Ali Gufron Mukti. Wamenkes berbicara mengenai Universal Health Coverage (UHC) yang memang menjadi isu besar World Health Organization (WHO) saat ini. Selain itu Wamenkes berpesan kepada mahasiswa kedokteran untuk ikut serta menyebarkan isu UHC dan juga SJSN kepada masyarakat demi terciptanya Indonesia yang lebih sehat.

Selain Wamenkes, CIMSA October Meeting 2012 juga mendatangkan pembicara lainnya seperti Dik Doank, Fuad Baraja, Dr. SjahJahan dari WHO, serta Dr. Alok Sharma, ahli bedah syaraf dari India yang membawakan Grand Lecture mengenai Stem Cell. Sebagai pencetus komunitas Kandank Jurank Doank, Dik Doank banyak bercerita mengenai dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya pendidikan di Indonesia saat ini memiliki banyak kelemahan sehingga pendidikan di Indonesia cenderung menghasilkan manusia penjiplak, bukan manusia pencipta.

Lebih lanjut, Dik Doank juga menekankan pentingnya berbuat baik demi kemanusiaan. Oleh sebab itu, sebagai lini terdepan dalam kesehatan masyarakat, hendaknya dokter-dokter di Indonesia tidak memprioritaskan uang di atas kemanusian. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan mahasiswa kedokteran akan semakin terbuka wawasannya serta mampu menjadi agent of change di tengah situasi masyarakat Indonesia yang penuh dinamika seperti sekarang ini. (Iwan Kings)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.