Sukses

Panglima TNI Pimpin Operasi Gaktib & Yustisi TNI 2013

Tentara juga perlu ditegakkan kedisplinannya. Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI 2013 pun digelar.

Citizen6, Jakarta: Tentara juga perlu ditegakkan kedisplinannya. Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI 2013 pun digelar.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono memimpin upacara gelar operasi tersebut di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2013).

"Penegakan dispilin, tata tertib dan hukum, pelaksanaan Operasi Gaktib dan Yustisi TNI minimal memiliki dua kapasitas yang diperlukan dari segenap jajaran Kepolisian Militer," jelas Agus dalam amanatnya.

Pertama, tutur dia, memiliki kemampuan profesionalitas yang memadai. Dalam arti menguasai dan memahami hukum dengan segala dinamika dan perkembangan yang terkait dengan masalah hukum positif, peraturan dan tata tertib. Hal ini dalam rangka menjaga serta memelihara kredibilitas TNI dan prajurit TNI dari penyimpangan terhadap hukum.

"Baik sebagai akibat kekurangpahaman, kelalaian, ketidaksengajaan atau tindakan di luar hukum yang dilakukan oleh oknum internal, dan atau pihak eksternal lainnya yang akan melemahkan kredibilitas TNI ditinjau dari sisi hukum," ujar Agus.

Kedua, sambung dia, memiliki moralitas yang tinggi, artinya mampu menjadi contoh dalam kesadaran, kepatuhan, dan pelaksanaan hukum berikut segala aspek yang melingkupinya.

Tujuan Operasi

Operasi Gaktib dan Yustisi TNI ini dilaksanakan sebagai upaya dalam menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI. Tujuannya adalah terselenggaranya Operasi Gaktib dan Yustisi TNI yang baik dan berwibawa.

Operasi ini juga dilaksanakan dalam bentuk mandiri maupun gabungan di wilayah hukum masing-masing dengan melibatkan Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad),  Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), Polisi Militer Angkatan Udara (Pomau) dan dibantu Satuan Provost Polri.

Adapun sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatnya kepatuhan hukum, disiplin dan soliditas prajurit TNI baik perorangan maupun kesatuan, meningkatkan kesiapan operasional terhadap prajurit maupun kesatuan TNI serta terwujudnya citra prajurit TNI yang baik di lingkungan masyarakat.

Turut serta hadiri dalam acara tersebut yakni Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, Irjen TNI Letjen TNI Geerhan Lantara, Pangkostrad Letjen TNI M Munir, Wakasal Laksdya TNI Hari Bowo, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs Putut Bayu Seno dan Passuspom TNI Brigjen TNI Maliki Mift, serta Danpuspom Angkatan.

Upacara yang digelar  ini melibatkan 1.389 personel yang terdiri dari Mabes TNI 57 personel, TNI AD 281 personel, TNI AU 281 personel, Polri 195 personel, panita dan pendukung sebanyak 294 personel.

Hasil Operasi 2011-2012

Data Hasil Pelaksanaan Operasi Gaktib TNI TA 2011-2012, tercatat sebagai berikut: pelanggaran disiplin murni 2011 sebanyak 486 pelanggaran, tahun 2012 sebanyak 392 pelanggaran, mengalami penurunan 94 pelanggaran. Pelanggaran disiplin tidak murni 2011 sebanyak 192 pelanggaran, tahun 2012 sebanyak 171 pelanggaran, mengalami penurunan 21 pelanggaran.

Dalam pelanggaran lalu lintas 2011 sebanyak 1.114 pelanggaran, tahun 2012 sebanyak 983 pelanggaran, mengalami penurunan 131 pelanggaran. Insiden/kecelakaan lalu lintas di 2011 sebanyak 403 kecelakaan, tahun 2012 sebanyak 405 kecelakaan, lalu mengalami kenaikan dengan adanya 2 kecelakaan.
 
Kerugian personel dan materil akibat kecelakaan lalu lintas yakni korban meninggal dunia pada 2011 sebanyak 94 orang, tahun 2012 sebanyak 83 orang, lalu mengalami penurunan sebanyak 11 orang. Untuk korban luka berat pada 2011 sebanyak 127 orang, tahun 2012 sebanyak 118 orang, kemudian mengalami penurunan sebanyak 9 orang.

Untuk korban luka ringan di 2011 sebanyak 123 orang, tahun 2012 sebanyak 113 orang, lalu mengalami penurunan sebanyak 10 orang. Pada kendaraan TNI yang rusak berat, pada 2011 sebanyak 15 kendaraan, tahun 2012 sebanyak 12 kendaraan, lalu mengalami penurunan sebanyak 3 kendaraan. Sedangkan untuk kendaraan TNI yang rusak ringan, pada 2011 sebanyak 24 kendaraan, tahun 2012 sebanyak 21 kendaraan, kemudian mengalami penurunan sebanyak 3 kendaraan.

Hasil Operasi 2011-2012

Operasi Penegakan Hukum (Yustisi) TNI TA 2011-2012, sisa perkara pada 2011 sebanyak 343 perkara dan tahun 2012 sebanyak 336 perkara, mengalami penurunan sebanyak 7 perkara.

Perkara Masuk Tahun 2011 sebanyak 3.517 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.291 perkara, mengalami penurunan sebanyak 226 perkara.

Perkara Masuk + Sisa Perkara. Tahun 2011 sebanyak 3.932 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.634 perkara, mengalami penurunan sebanyak 298 perkara.

Penyelesaian Perkara. Tahun 2011 sebanyak 3.589 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.298 perkara, mengalami penurunan sebanyak 291 perkara.

Sisa Tahanan. Tahun 2011 sebanyak 507 orang dan tahun 2012 sebanyak 414 orang, mengalami penurunan sebanyak 93 orang.

Tahanan Masuk. Tahun 2011 sebanyak 1.822 orang dan tahun 2012 sebanyak 1.812 orang, mengalami penurunan sebanyak 10 orang.

Tahanan Bebas. Tahun 2011 sebanyak 1.825 orang dan tahun 2012 sebanyak 1.795 orang, mengalami penurunan sebanyak 30 orang.
 
Berdasarkan kuantitas dan kualitas, peringkat perkara tercatat sebagai berikut: ketika desersi 2011 sebanyak 1.109 kasus dan tahun 2012 sebanyak 1.123 kasus, mengalami kenaikan sebanyak 14 kasus. Asusila/perzinahan pada 2011 sebanyak 320 kasus dan tahun 2012 sebanyak 275 kasus, lalu mengalami penurunan sebanyak 45 kasus.

Dalam hal penganiayaan, pada 2011 tercatat sebanyak 330 kasus dan 2012 sebanyak 355 kasus, tapi kemudian mengalami kenaikan sebanyak 25 kasus. Untuk kasus narkoba, pada 2011 tercatat 165 kasus dan tahun 2012 sebanyak 161 kasus, lalu mengalami penurunan sebanyak 4 kasus. Penyalahgunaan Senpi/Handak, pada 2011 sebanyak 54 kasus dan tahun 2012 sebanyak 49 kasus, mengalami penurunan sebanyak 5 kasus. (Badarudin Bakri/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.