Bakti Sosial untuk 'Kampung 1001 Malam'

Citizen6, Surabaya: 4 Organisasi kemanusiaan dan komunitas sosial menggelar bakti sosial (Baksos) di kawasan pemukiman kumuh di Utara Surabaya. Acara ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional yang diadakan oleh Komunitas Tolong-Menolong, Komunitas Bunda Sehati, Lions Club Surabaya Kresna, dan Komunitas Seniman dan Musisi Independent Surabaya (Kismis), pada Jumat 25 Januari 2013.

Target dari baksos ini adalah warga miskin yang tinggal di 'Kampung 1001 Malam', yakni sebuah pemukiman yang berlokasi di bawah jembatan Tol Tambak Asri yang menghubungkan Dupak-Perak dan berada persis di pinggiran bibir sungai yang bermuara di Bozem Morokrembangan.

Di kampung ini, tinggal ratusan kepala keluarga yang rata-rata mata pencahariannya sehari-hari sebagai pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak, dan buruh kasar.

"Tujuan digelarnya baksos ini ingin memberikan pemahaman pada warga yang menghuni 'Kampung 1001 Malam' agar lebih memperhatikan asupan gizi untuk buah hatinya," ungkap Ketua Komunitas Tolong-Menolong, Daniel Lukas Rorong.

"Bagi mereka mungkin tidak terlalu prioritas pemberian asupan gizi sehat untuk anak-anaknya. Karena untuk makan sehari-hari saja, mereka mengalami kesulitan, mengingat mata pencahariannya hanya sebagai pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becakn dan buruh kasar," tambah Daniel yang juga koordinator baksos gabungan ini.

Untuk itu, salah satu agenda baksos ini adalah memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi dan cara hidup sehat yang langsung dipaparkan oleh ahli gizi dari Lions Club Surabaya, Kresna. Dari perwakilan Komunitas Bunda Sehati juga memberikan penyuluhan tentang betapa pentingnya pemberian vaksinasi Hepatitis B.

Rena Andryani Ackland mewakili Komunitas Bunda Sehati bersyukur komunitasnya dapat turut serta dalam baksos ini.

"Karena di baksos sebelumnya, tepatnya di akhir 2012 lalu, kami sudah melihat langsung kondisi yang terjadi disini. Untuk itu, ketika diajak lagi untuk baksos gabungan di lokasi ini, kami langsung mengiyakan dan mendukung sepenuhnya dengan melibatkan anggota-anggota kami," jelas Rena.

Perlu diketahui, Bunda Sehati adalah komunitas ibu-ibu muda sosialita yang mempunyai kepedulian tinggi perihal kemanusiaan dan realita sosial yang terjadi di masyarakat khususnya di Kota Surabaya.

Silvia Zulaika, Presiden Lions Club Surabaya (LCS) Kresna lebih menekankan tentang penyadaran warga di kampung ini tentang cara hidup sehat.

"Karena kami melihat bahwa rumah-rumah disini sebenarnya tak layak huni, termasuk kawasan pemukimannya. Ironisnya lagi, kamar mandi dan tempat (maaf) buang hajat disini dibangun di pinggir sungai. Nah ke depannya, kami berencana akan membangun kamar mandi dan WC yang layak untuk warga disini," ujar Silvia yang baru memimpin LCS Kresna sejak 17 September 2012 lalu.

Dalam kesempatan tersebut juga dibagikan 250 bingkisan yang berisikan nasi bungkus, vitamin, obat-obatan dan buah-buahan untuk masing-masing kepala keluarga yang bermukim di 'Kampung 1001 Malam'.

"Terima kasih mbak bingkisan sehatnya. Saya memang lagi butuh vitamin, karena lagi tidak enak badan di musim penghujan seperti ini," ujar Ginem (55), janda tanpa anak sambil memeluk relawan dari Komunitas Bunda Sehati.

Lain halnya dengan Nur Rahman (9). Ia melompat kegirangan saat menerima apel dalam baksos tersebut. "Baru kali ini saya bisa merasakan apel seenak ini," katanya sambil menggigit apel merek Fuji tersebut.

Berikut foto-foto baksos Hari Gizi Nasional di kawasan kumuh, Kampung 1001 Malam, Surabaya:

Foto 1: Untuk mengangkat bantuan berisikan bingkisan sehat, seperti vitamin, obat-obatan, dan buah-buahan diperlukan perahu agar sampai ke lokasi baksos.

Foto 2: Meski menyandang ibu-ibu sosialita, namun relawan dari Komunitas Bunda Sejati ini tak segan-segan mengangkat kardus berisikan bingkisan sehat.