Sukses

Rumah Zakat Berhasil Mencapai Target PBB

Sebagai lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan, Rumah Zakat terus menyelaraskan berbagai programnya dengan target Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB.

Citizen6, Jakarta: Sebagai lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan, Rumah Zakat terus menyelaraskan berbagai programnya dengan target Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Menurut laporan Direktorat Program Rumah Zakat, sepanjang 2012, Rumah Zakat berhasil mencapai tujuh dari delapan target MDGs.

Target yang berhasil dicapai yakni menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, meningkatkan tingkat pendapatan penduduk, mendorong kesetaraan gender, menjamin partisipasi pendidikan dasar bagi anak, laki-laki dan perempuan.

Selain itu Rumah Zakat telah menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya pada 2015.

"Melalui program-programnya Rumah zakat semakin mengokohkan diri sebagai lembaga filantropi internasional yang selaras dengan berbagai program yang dicanangkan PBB, salah satunya adalah MDGs. Saya berharap usaha ini sejalan dengan tujuan pembangunan millenium yang menargetkan pada 2015, kemiskinan bisa ditekan hingga 50%," kata CEO Rumah Zakat Nur Efendi, Kamis (31/1/2013).

Adapun pencapaian program Rumah Zakat selengkapnya sebagai berikut. Pertama, menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan. Indikatornya perkembangan anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang mengalami gizi buruk/kurang. Untuk mencapai target tersebut Rumah Zakat mengimplementasikan program Siaga Gizi Balita. Lewat program ini, sepanjang 2012 intervensi program Siaga gizi Balita telah dilakukan kepada 240 balita, dan dari jumlah tersebut sebanyak 81% balita yang mengalami kenaikan berat badan.

Kedua, menurunkan angka kematian anak. Indikatornya angka kematian bayi per kelahiran hidup dan Anak usia 12 hingga 23 bulan yang diimunisasi. Hal ini dilakukan dengan program Layanan Bersalin Gratis (LBG) Rumah Bersalin Sehat Keluarga (RBSK). Lewat program ini, tahun lalu jumlah kelahiran hidup LBG Bidan Mitra sebanyak 227, dengan persentase kematian bayi sebanyak 0.87%. Sementara LBG Rumah Bersalin Sehat Keluarga berhasil membantu kelahiran hidup sebanyak 1.420, dengan persentase kematian bayi 0.14%, layanan imunisasi berhasil melayani 5.382 penerima manfaat (PM)

Ketiga, meningkatkan kesehatan ibu. Indikatornya adalah angka kematian ibu per kelahiran hidup, proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan, dan proporsi member yang menggunakan alat KB. Hal ini dilakukan melalui program Layanan Bersalin Gratis RBSK. Dari LBG Mitra, jumlah persalinan sepanjang 2012 sebanyak 229, dari LBG RBSK sebanyak 1.422, dan dari partisipasi Keluarga Berencana (KB) sebanyak 9.052.

Keempat, meningkatkan tingkat pendapatan penduduk. Indikatornya yaitu peningkatan pendapatan member binaan. Hal ini dilakukan melalui program Kelompok Usaha Kecil dan Mikro (KUKMI). Yaitu Balai Bina Mandiri dan Bantuan Sarana Usaha. Sepanjang 2012 jumlah member yang dibantu sebanyak 928 penerima manfaat dengan peningkatan pendapatan mencapai 97 %.

Kelima, mendorong kesetaraan gender dengan indikator tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan. Hal ini dilakukan melalui intervensi program Kelompok Usaha Kecil dan Mikro (KUKMI) dengan Balai Bina Mandiri dan Bantuan Sarana Usaha. Lewat Partisipasi Member Perempuan dibantu sebanyak 666 orang atau 69,59% dari Total PM.

Keenam, menjamin partisipasi pendidikan dasar bagi anak laki-laki dan perempuan. Indikator yang dijadikan ukuran yaitu angka partisipasi sekolah dasar dan angka partisipasi sekolah menengah pertama. Program yang dilakukan untuk mendukung target MDGs yaitu melalui Sekolah Juara. Tahun 2012 angka partisipasi sekolah SD Juara sebanyak 1.418 anak dan SMP Juara sebanyak 198 anak. Adapun total siswa sebanyak 1.616 anak dengan proporsi siswa laki-laki 872 anak dan siswa perempuan 744 anak (46%).

Ketujuh, menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya pada 2015. Hal ini dilakukan melalui program Pengadaan Sarana Air Bersih (Water Well) di 21 titik. (Muhammadf Hanief/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.