Sukses

KRI Banda Aceh Berangkatkan Yonif 412 Raider ke Papua

KRI Banda Aceh (BAC)-593 mengangkut prajurit yang tergabung dalam Satgas Batalyon Infantri 412/Raider Kostrad Purworejo, Jawa Tengah.

Citizen6, Jakarta: Salah satu unsur jajaran Komando Lintas Laut  Militer (Kolinlamil) KRI Banda Aceh (BAC)-593 mengangkut prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infantri 412/Raider Kostrad Purworejo, Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dalam rangka penugasan pengamanan di wilayah Provinsi Papua dalam suatu upacara militer dengan Inspektur Upacara  Panglima Divisi Infantri (Pangdivif)-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, di Dermaga Samudera I Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu 30 Januari2013.

"Penugasan yang akan kalian emban ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana yang tertuang dalam UU No.34/2004. Dengan dilandasi oleh kebijakan politik luar negeri Indonesia "bebas dan aktif", tugas pengamanan perbatasan ini berdimensi diplomasi antar kedua negara untuk menjaga wilayah tapal batas Indonesia dan Papua Nugini. Oleh karena itu diperlukan suatu hubungan kerjasama yang baik antar kedua negara," tutur Pandivif-2 Kostrad Mayjen Setyo Sularso dalam amanatnya.

Setyo juga menambahkan mengingat kondisi saat ini, di wilayah Papua masih rentan terhadap gangguan keamanan. Terbukti eksisnya gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berusaha melaksanakan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan, anggota TNI dan Polri dengan menggunakan senjata. Oleh karena itu, setiap prajurit yang akan melaksakan penugasan di perbatasan RI dengan Papua Nugini harus memiliki disiplin dan penugasan yang tinggi, sehingga tidak akan terjadi korban yang tidak diinginkan.

"Untuk itu, selama dalam penugasan laksankan tindakan pengaman dimanapun kalian berada, guna menjamin keamanan dan keselamatan personil maupun material yang dibawa. Jaga citra kredibilitas TNI, bangsa dan negara Indonesia di mata internasional, hindari pelanggaran sekecil apapun, ikuti semua prosedur tetap yang berlaku sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)," tegas Setyo.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdivif-2 Kostrad berharap kepada Komandan Batalyon dan seluruh prajurit yang berada di daerah penugasan agar cerdas, peduli dan kreatif serta bijaksana dalam menyelesaikan setiap persoalan dan permasalahan yang timbul. Jalin terus hubungan antara bawahan dengan atasan, laksanakan koordinasi yang baik dengan pengamanan negara Papua Nugini dan pemerintah daerah serta masyarakat setempat. 

Batalyon infantri 412/Raider di bawah komando Danyonif Mayor Inf M Taufiq Zega adalah lulusan Akmil 96. Batalyon ini merupakan salah satu batalyon di jajaran Brigif 6 Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berkedudukan di Purworejo, Jawa Tengah, menggantikan Yonif 408/Suhbrasta di bawah komando Korem 074/Warastratama, Kodam IV/Diponegoro, yang berkedudukan di Sragen, JawaTengah. (Kadispen Kolinlamil/Mar).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini