Sukses

Tuntut Penghentian PETI, Pelajar Tayan Hulu Gelar Aksi Damai

Ratusan pelajar di tiga SMA dan sejumlah tokoh masyarakat seperti Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan menggelar aksi damai.

Citizen6, Sanggau: Sekitar 500-an demonstran yang tergabung dalam pelajar di 3 sekolah, yakni SMA Negeri 1, SMK Bina Utama, dan SMA PGRI menggelar aksi damai. Aksi itu juga melibatkan sejumlah tokoh masyarakat seperti Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan, Polisi PP, Temenggung Adat, Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) Kecamatan Tayan Hulu dan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Tayan Hulu serta Anggota DPRD Sanggau, Supriadi 

Aksi tersebut digelar di sepanjang Jembatan Sosok, Jalan Raya Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada Jumat 15 Februari 2013 sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi damai yang dikawal Polsek serta Danramil Parindu ini untuk mendukung penghentian aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang meresahkan warga sekitar.

Aksi tersebut juga di maksudkan guna mendesak pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pengusaha tambang. Karena para demonstran menilai, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan aparat kepolisian mandul karena sejak tahun 2008, sehingga persoalan PETI ini tidak bisa dituntaskan.

Dalam orasinya, Koordinator aksi Dionus Haryono yang juga sekretaris DAD didampingi Ketua DAD Kecamatan Tayan Hulu, Longgon GSP yang juga temenggung adat Kecamatan Tayan Hulu menyampaikan tiga poin penting dalam aksi tersebut. Pertama, segera bersihkan Sungai Tayan dan Sungai Sekayuk dari limbah PETI. Kedua, meminta kepada pelaku usaha PETI di sepanjang Sungai Tayan dan Sungai Sekayuk untuk segera menghentikan kegiatan PETI secara sepihak. Ketiga, meminta kepada para pihak yang bertanggungjawab untuk segera mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku PETI.

"Kami minta tuntutan ini segera dipenuhi. Kami bersama tokoh adat  telah sepakat memberikan batas waktu (deadline) selama 3 minggu untuk aparat dan pemerintah menindaklanjuti tuntutan kami. Jika tidak, kami sepakat akan menutup akses jalan Negara ini," kata Dionus Haryono di ruang Kapolsek Tayan Hulu.

Dionus juga menyampaikan pihaknya sengaja melibatkan pelajar sebab sudah tidak ada lagi yang peduli dengan kerusakan akibat aktifitas PETI ini. Dionus juga menambahkan, akibat dari aktifitas PETI tersebut, bahan baku air bersih PDAM menjadi tercermar mercuri.

Hal serupa juga dirasakan oleh Ketua DAD Kecamatan Tayan Hulu, Longgon GSP. Ia mengaku, kerusakan lingkungan terutama air bersih di Kecamatan Tayan Hulu sudah pada taraf yang sangat memprihatinkan. Oleh karenanya, bersama tokoh masyarakat, dewan adat dan pelajar, Longgon menggelar aksi damai tersebut.

Selain itu Longgon juga sangat mendukung upaya penutupan jalan yang akan dilakukan tokoh masyarakat Tayan Hulu jika tuntutan masyarakat dan tokoh adat Tayan Hulu tidak digubris oleh pemerintah dan aparat yang berwenang. "Kami sudah sepakat akan menutup akses jalan jika tuntutan kami tidak dipenuhi," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Dionus Haryono mewakili para demonstran menyerahkan tuntutannya secara tertulis kepada Kapolsek, Danramil, Pol PP, DPRD, dan DAD Kecamatan Tayan Hulu. Menanggapi  tuntutan para demonstran, Kapolsek Tayan Hulu Ipda Ade Candra menjelaskan pihaknya sudah berusaha melakukan peneritiban PETI di sejumlah titik. Namun Ia mengaku para penambang kerap kucing-kucingan dengan aparat sehingga menyulitkan pihaknya untuk melakukan penertiban.

"Perlu diketahui, Rabu 13 Februari 2013 sore kami melakukan razia. Hasilnya kami mengamankan Barang Bukti (BB) berupa 4 unit mesin dompeng dan satu orang saksi. Untuk BB mesin dompeng sudah kami musnahkan ditempat dengan cara ditenggelamkan. Sedangkan satu unit lainnya kami jadikan barang bukti dan ada di Mapolsek," ungkap Ade Candra.

Ia juga menyampaikan aksi damai seperti ini akan dilakukan secara rutin guna menggugah para pengusaha agar tidak lagi melakukan aktifitas PETI. Ia juga menyampaikan yang dilakukan pihaknya nanti bukan lagi dalam bentuk himbauan akan tetapi sudah tindakan nyata kepada pelaku PETI.

Danramil Tayan Hulu, Peltu Aris Yuliana turut menyampaikan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan para tokoh masyarakat termasuk pemangku adat guna mencari solusi bersama mencegah aktifitas PETI yang dituding merusak lingkungan dan air bersih di Kecamatan Tayan Hulu. Ia mengaku sangat mendukung aksi damai tersebut guna menggugah masyarakat khususnya pengusaha PETI untuk tidak lagi melakukan aktifitas PETI.

Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Supariadi yang ikut serta dalam aksi tersebut menyampaikan sangat mendukung aksi tersebut. Ia mengaku sangat prihatin atas kerusakan lingkungan akibat aktifitas PETI yang sudah tidak terkendali di Kecamatan Tayan Hulu. Ia berjanji akan menyampaikan tiga point tuntutan demonstran kepada pihak Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sanggau guna menindaklanjuti tuntutan demonstran.

"Setelah meneriman tuntutan ini, nanti kami akan bahas di internal Komisi C dan akan kami panggil ESDM untuk mencari solusi bersama," pungkasnya. (Abang Indra/Mar).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini