Sukses

Blusukan Kampung, Dekatkan Warga dan Polisi

Anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni (KSKP) membaur bersama warga dalam keakraban dengan Program Sambang Warga.

Citizen6, Kalianda: Anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni (KSKP) yang kesehariannya identik mengurusi keamanan pelabuhan atau terkadang mengamankan imigran gelap, bandar narkoba atau pun tugas kepolisian kawasan pelabuhan, masih sempat meluangkan waktunya untuk membaur bersama warga dalam keakraban.

Dengan duduk bersama beralaskan tikar, bermain catur bersama warga, ngopi bareng bahkan sekedar makan kacang goreng bersama di gubuk bambu menjadi pemandangan yang sudah biasa terlihat di Kampung Kenyayan Bawah, Desa Bakauheni, Lampung Selatan.

Kegiatan ini disebut juga dengan Program Sambang Warga, merupakan salah satu agenda rutin yang sedang digalakkan oleh Polres Lampung Selatan (Lamsel), dimana para anggota Bhayangkara dari setiap Polsek di Lamsel meluangkan waktunya untuk hadir di tengah-tengah warga pada malam hari ataupun blusukan ke kampung-kampung untuk membaur dengan warga.

Salah satu tujuan dari program sambang kampung tersebut selain sebagai silaturahmi antara polisi dan warga, menurut Kapolsek KSKP Bakauheni, AKP Harto Agung Cahyono adalah sebagai sarana untuk mendekatkan polisi dan warga. Meskipun secara faktual KSKP Bakauheni dalam tugasnya berhubungan dengan keamanan pelabuhan, namun kesempatan sambang kampung tersebut dimanfatkan guna berbincang dengan warga dalam suasana yang santai dan tidak formal.

Lebih lanjut Harto menjelaskan, kegiatan tersebut sudah berjalan selama 3 bulan di semua wilayah hukum Polda Lampung. Secara khusus untuk Polres Lamsel telah dilakukan di 16 wilayah Polsek.

Selai itu kegiatan sambang kampung yang dilakukan oleh bhayangkara dengan bermalam di rumah warga ini dilaksanakan guna menyerap aspirasi warga sekitar. Di samping itu untuk melihat bagaimana dinamika kehidupan warga dan saling bertukar pikiran mencari solusi terbaik terkait adanya warga yang mungkin membutuhkan uluran tangan dan membutuhkan bantuan.

"Sisi positif lainnya, mendekatkan polisi dan masyarakat sekitar, menumbuhkan  jiwa sosial serta mendengarkan kebutuhan warga sesuai dengan tugas kepolisian yang biasanya masyarakat sungkan untuk menyampaikannya ke Polsek terdekat, " terang Harto, pada Minggu 31 Maret 2013 malam.

"Kegiatan itu sengaja tak dijadwal, namun dilaksanakan pada malam tertentu dengan sasaran ke rumah penduduk yang dekat dengan KSKP," tambah Harto.

Selama pelaksanaan sambang kampung, Harto mengaku sudah mencatat, mendengarkan aspirasi warga terkait Kamtibmas, adanya pencurian ternak ataupun tindak kriminal yang ada di masyarakat. Meskipun KSKP tak secara langsung membawahi wilayah yang disambangi namun untuk selanjutnya aspirasi dari warga akan disampaikan ke Polsek yang membawahi kampung yang dikunjungi.

"Catatan serta data yang kami peroleh akan kami teruskan ke Polsek terdekat yakni Polsek Penengahan. Karena secara tidak langsung kami ikut membantu  menjadi perpanjangan tangan masyarakat ke Polsek terdekat yang ingin menyampaikan aspirasi," jelas Harto.

Hal yang menjadi catatan penting lainnya adalah karena wilayah Bakauheni merupakan wilayah yang dekat pelabuhan yang notabene sebagai jalur lintasan antar pulau. Lintasan tersebut terkadang digunakan untuk mengirim barang-barang atau benda-benda yang melawan hukum.  

Selain itu, wilayah pelabuhan yang strategis terkadang dimanfaatkan pula oleh orang yang bukan warga Bakauheni untuk tinggal dan dimanfaatkan secara tak baik. Dengan sambang kampung ini diharapkan bisa meminimalisir keberadaan warga yang bukan dari desa setempat.

"Kegiatan bhayangkara sambang kampung biasanya melibatkan 13 orang anggota polisi setiap kali ke rumah warga, " ujar Harto.

Sedangkan Kepala Desa Bakauheni, Sadide menuturkan, kegiatan yang sedang dilaksanakan Polres Lamsel dirasakan sangat bermanfaat. Hal tersebut karena warga terkadang takut untuk datang ke kantor polisi. Karenanya ketika ada polisi yang bermalam atau menyambangi warga pada malam hari ke rumah mereka, warga mengaku bisa menyampaikan aspirasi secara langsung tanpa harus melalui prosedur yang terlalu rumit.

"Kita menjadi tahu dan dekat dengan polisi. Karena selama ini warga banyak yang takut untuk menyampaikan keluhan maupun aspirasi. Dengan didatangi oleh polisi maka warga bisa lebih akrab lagi, " tutup Sadide. (Hendricus Widiantoro/Mar)

Hendricus Widiantoro adalah pewarta warga.


Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini