Sukses

KKP Gelar Seminar Perubahan Iklim

Dalam rangka perayaan tahunan Hari Bumi ke-43 yang jatuh pada 22 April 2013 dengan tema "The Face of Climate Change", KKP menyelenggarakan seminar pada, Senin 15 April 2013.

Citizen6, Muara Baru: Saat ini, salah satu isu global yang menjadi perhatian dunia berkaitan dengan perubahan iklim. Fenomena perubahan iklim dimaksud memiliki keterkaitan yang erat dengan berbagai kegiatan kelautan dan perikanan. Hal ini dikarenakan kegiatan kelautan dan perikanan merupakan kegiatan ekonomi yang keberadaannya menggantungkan kepada sumberdaya alam.

Selain itu, dalam rangka perayaan tahunan Hari Bumi ke-43 yang jatuh pada 22 April 2013 dengan tema "The Face of Climate Change", Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) dengan instansi terkait bersama masyarakat, termasuk pelajar, menyelenggarakan seminar.

Tema dalam seminar tersebut adalah "Perubahan Iklim dalam Prespektif Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan" yang digelar pada, Senin 15 April 2013, di Kapal Latih dan Research Madidihang 03, di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara.

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan peran satuan pendidikan lingkup KKP dalam proses mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan. Adapun sasarannya adalah terwujudnya SDM kelautan dan perikanan kompeten dalam mengadaptasi perubahan iklim.

Bertindak sebagai narasumber pada sesi pertama adalah Koordinator Devisi Peningkatan Kapasitas dan Penelitian, Dewan Nasional Perubahan Iklim, Agus Supangat, yang menyampaikan paparan "Kesiapan Capacity Building di Indonesia dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim," serta Kepala Pusat Iklim Agroklimat dan Iklim Laut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Nurhayati, dengan paparannya "Peran BMKG dalam adaptasi perubahan iklim."

Adapun narasumber di sesi kedua adalah Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP), I Nyoman Suyasa, yang menyampaikan paparan "Peran Pusdik KP dalam Adaptasi Perubahan Iklim" serta Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Djodjo Suwardjo, dengan paparan "Peran Kapal Latih dalam Pendidikan dan Penelitian Untuk Kepentingan Perubahan Iklim."

Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, dalam sambutannya mengajak untuk selalu mempertimbangkan berbagai isu internasional dalam menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, yang salah satunya adalah isu tentang perubahan iklim. Menurutnya, Perubahan iklim tersebut, sadar atau tidak, cepat atau lambat akan mempengaruhi sumberdaya alam kelautan dan perikanan.

Beberapa contoh dari peristiwa perubahan iklim yang sehari-hari mulai dirasakan adalah sea level rise, ocean acidification, desertification, land and forest degradation, increasing temperatures, glacial retreat, biodiversity loss and salinization. "Adapun dampak dalam kehidupan yang juga dirasakan di antaranya yaitu menurunnya ketersediaan air minum, menurunnya sumberdaya kelautan dan perikanan, dan hilangnya beberapa lapangan pekerjaan," tambahnya.

Pada diskusi ini disebutkan, berdasarkan kecepatan proses kejadiaannya, gejala alam terkait dengan perubahan iklim dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu gejala alam yang terjadi secara cepat (rapid onset) dan yang lambat prosesnya (slow onset). Pengelolaan untuk mengurangi kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan akibat perubahan iklim merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Dalam implemetasinya, diperlukan dukungan SDM yang memadai. Oleh karena itu, lembaga pendidikan lingkup KKP dalam proses adaptasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat strategis.

Lembaga pendidikan KKP tersebut terdiri dari STP di tiga lokasi (Jakarta, Bogor, dan Serang), Akademi Perikanan (AP) Sidoarjo, AP Bitung, AP Sorong, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong, SUPM Pariaman, SUPM Kota Agung, SUPM Tegal, SUPM Pontianak, SUPM Bone, SUPM Ambon, SUPM Kupang, dan SUPM Sorong. Saat ini tengah dibangun pula kampus teaching factory STP di Karawang dan School fo Marine Conservation di Wakatobi.

Pemilihan tempat kegiatan di kapal milik STP ini, dikarenakan kapal tersebut diharapkan dapat menjadi kapal penelitian bagi fenomena perubahan iklim tersebut dan menjadi sarana teaching factory bagi para taruna, yang lebih menerapkan praktek 70% dibanding teori 30% pada pendekatan yang digunakan dalam pendidikan.

Kapal yang dibangun di Galangan Kapal Astilleros Gondan Shipyard, Spanyol, ini dilengkapi berbagai peralatan canggih dan modern, seperti alat tangkap purse seine dan long line, laboratorium perikanan dan oseanografi, palka berukuran 70 ton, fresh water maker sebagai sumber air bersih dan gudang pendingin (cold storage), ruang kelas dan akomodasi untuk 50 orang taruna, serta ruang tidur untuk Anak Buah Kapal (ABK).

Pengawakan pada kapal yang hanya satu-satunya di Indonesia ini terdiri dari 23 ABK, 2 instruktur, 2 peneliti, serta 50 taruna. Adapun perlengkapan risetnya antara lain SBE 911 plus 6600 CTD, EA 600 Scientific Echosounder, EK 60 Fish Finder, TRDI 75 Hz ADCP, SBE 21TSGF, 10 Au Flourmeter Turner, PORTASAL Guidekine Salinometer, Meteo, SEAPATH 20 NAV Scientific GPD, 10 units Dive equipment, dan 2 kamera di bawah air.

Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi perubahan iklim serta solusi ke dapan untuk memecahkan masalah tersebut. Diharapkan pula kapal Madidihang 03 dapat menjadi tempat berbagai kegiatan yang berkaitan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas pengembangan kelautan dan perikanan Indonesia, khususnya dalam menghadapi fenomena perubahan iklim tersebut. (Efrimal Bahri/YSH)

Efrimal Bahri adalah pewarta berita warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini