Sukses

Sambut Hari Kartini, BEM UNDIP Gelar Culture Week

Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok wanita pejuang yang pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak wanita pribumi.

Citizen6, Semarang: Raden Ajeng (RA) Kartini yang lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1897 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah 17 September 1904 merupakan sosok wanita pejuang yang pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak wanita pribumi agar memiliki hak yang sama untuk memperolah pendidikan layaknya laki-laki pada masa itu.

Ia memiliki memiliki pemikiran maju seperti wanita-wanita Eropa, karena di masanya kaum wanita berada pada status sosial yang rendah. Karena semangat perjuangan beliau itulah, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.

Dalam Menyambut peringatan Hari Kartini, Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan rangkaian acara Culture Week. Acara ini diselengarakan mulai dari 18 April sampai dengan 20 April 2013. Pada hari pertama kegiatan dilakukan sebuah acara Talk Show Women Inspiring yang diberi judul Srikandi Negeri dan Festival Nusantara. Untuk acara puncaknya yang jatuh pada 20 April 2013 nanti, akan ada pemilihan Mba dan Mas FISIP 2013. Pada acara Talk Show kali ini department kajian strategis menghadirkan ibu Suciwati dan ibu Prita Mulyasari sebagai pembicara dan akan dihadiri oleh lebih dari 200 peserta.

Seperti kita ketahui, ibu Suciwati merupakan istri dari Alm Munir. Sejak beliau remaja, ia merupakan seorang aktivis. Sedangkan ibu Prita Mulyasari merupakan korban ketidakadilan hukum. Tujuan BEM FISIP UNDIP mengundang mereka sebagai pembicara adalah agar dapat memberikan suatu motivasi hidup dengan berbagai pengalaman perihal kegigihan mereka memperjuangkan keadilan. Selain itu keduanya juga merupakan sosok yang sangat menginspirasi.

Mengambil sosok Raden Ajeng (RA) Kartini sebagai contoh, kita para kaum wanita seharusnya bisa menjadi seorang wanita yang tangguh dan pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-haknya di era globalisasi seperti ini. Selain itu para wanita seharusnya bisa lebih cerdas dalam menghadapi era globalisasi, jangan terbuai akan perubahan dan melupakan budaya yang dimiliki.

Bertepatan di hari dan tanggal yang sama, di bawah naungan BEM FISIP UNDIP, Departement Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) juga mengadakan acara festival nusantara yang diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Peduli Sosial (HIMPS). Bertujuan memberikan wawasan mengenai kebudayaan, mereka menampilkan kebudayaan dari setiap daerah yang sudah ditentukan.     

Para peserta juga diberi fasilitas stand-stand. Di situ mereka bebas mengeksplor semua budaya yang ada di daerah yang mereka wakili. Ada yang mewakili wilayah Bali, Jawa, Sumatra dan masih banyak lagi. Selain itu makanan-makanan khas daerah juga dijual di sana. Kurang lebih sekitar 4 dosen menjadi juri untuk menentukan siapa pemenang dari semua stand yang sudah mereka tampilkan. Ini semakin menambah semangat para peserta untuk menjadi juara. Untuk pemenang acara festival nusantara akan diumumkan pada saat acara pemilihan Mas dan Mba FISIP tanggal 20 April yang akan datang. (Eka Yulia Rahmawati Ningsih/Mar)

Eka Yulia Rahmawati Ningsih, Mahasiswa UNDIP, Jurusan FISIP ini adalah pemilik akun twitter @ekayuliarn dan juga pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini