Sukses

Jelang Pilgub Jateng, Pengrusakan Baliho Lawan Marak di Kendal

Suasana pemilihan gubernur yang menampilkan 3 calon gubernur, yaitu Hadi Prabowo, Bibit Waluyo, dan Ganjar Prabowo nampaknya belum mampu menggugah minat warga Kendal untuk mencoblos saat pemilu nanti.

Citizen6, Kendal: Suasana pemilihan gubernur yang menampilkan 3 calon gubernur, yaitu Hadi Prabowo dengan nomor urut 1, Bibit Waluyo dengan nomor urut 2, dan Ganjar Prabowo di nomor urut 3, nampaknya belum mampu menggugah minat warga Kendal untuk mencoblos saat pemilu nanti.

Ini artinya belum ada yang benar-benar dikenal dan diidolakan oleh masyarakat mengenai kinerja mereka bertiga. Meskipun begitu, persaingan antar ketiganya masih terus berlangsung, seperti perang di koran, lomba mejeng via spanduk, dan jual tampang di baliho pinggir jalan.
 
Memang Bibit Waluyo adalah Incumbent atau juara bertahan, namun berita tentang Bibit sepertinya sering mengundang kontroversi. Seperti pernah menyebut kesenian Jaran Kepang dengan nada yang kurang mengenakkan beberapa waktu silam. Sedangkan lawannya, Hadi Prabowo juga kurang dikenal di masyarakat, kecuali prestasinya yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah
(Sekda) Jawa Tengah (Jateng). Ganjar Pranowo juga kurang akrab bagi telinga masyarakat, selain kiprahnya sebagai anggota DPR RI .

Di tengah suasana sepinya antusiasme warga dalam menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) ini, ada sejumlah hal yang menjadi perhatian khusus, di antaranya adalah mulai maraknya tangan usil dan jahil yang membuat ulah dengan merusak baliho lawan politiknya.

Berdasarkan pengamatan, di Kabupaten Kendal paling sering menjadi korban perusakan baliho dari pasangan nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo-Heru. Di beberapa titik seperti di Brangsong, Ketapang, Kalibodri Patebon, dan jalan lingkar Purin, baliho milik Ganjar "dikerjain" dengan cara membolongi dan menghilangkan kalimat mboten (yang artinya tidak) dari kata Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi (artinya tidak korupsi, tidak berbohong), sehingga yang terlihat hanya kalimat "Korupsi dan Ngapusi".

Bahkan di Tikungan Gondang, Karangsuno Cepiring, beberapa Baliho milik pasangan ini dibolongi dan diduga dirobohkan dengan sengaja oleh orang tak dikenal.
               
Menanggapi  hal tersebut, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kendal Supriyadi mengatakan, "Sebenarnya kampanye adu strategi sudah dimulai secara terbuka sejak Rabu 8 Mei 2013. Tapi sayang tak dimanfaatkan, yang ada malah kampanye hitam saling menjelekkan lawan, juga merusak alat peraga. Saya mengajak pada masyarakat, bersama-sama ikut mengawasi dan melaporkan ke Panwaslu. Kami menjamin kerahasiaan pelapor," paparnya.

Dhea (30) warga Cepiring mengomentari perusakan baliho itu dengan nada prihatin.

"Tindakan tak sportif yang dilakukan oleh orang tak dikenal dengan cara merusak baliho itu menandakan terdapat ketidakdewasaan dalam berpolitik. Menang kalah dalam sebuah kompetiisi adalah wajar, namun jika dilakukan dengan cara tidak santun, anarkhis, dan tidak beretika seperti itu, tentu tak akan mendapatkan simpati warga," tuturnya. (Aryo Widianto/Mar)

Aryo Widiyanto adalah seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yang bisa dihubingi di akun facebook: Aryo Widiyanto, twitter: @aryo_widi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini