Sukses

Kurang Layak, Damri Kota Bandung Kurang Diminati

Kendaraan di Kota Bandung menurut data daerah Kota Bandung pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta kendaraan yang terbagi 400 ribu kendaraan mobil dan 800 ribu kendaraan sepeda motor dan jumlah ini belum termasuk kendaraan dari beberapa kota di sekitar Kota Bandung yang beraktivitas di siang hari (transit).

Citizen6, Bandung: Kendaraan di Kota Bandung menurut data daerah Kota Bandung pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta yang terbagi 400 ribu kendaraan mobil dan 800 ribu kendaraan sepeda motor. Jumlah ini belum termasuk kendaraan dari beberapa kota di sekitar Kota Bandung yang beraktivitas di siang hari (transit).

Banyaknya kendaraan ini tentu saja mengakibatkan kemacetan Kota Bandung. Berdasarkan data daerah diprediksi,  20 tahun kedepan transportasi di Kota Bandung bisa lumpuh total yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan jumlah kendaraan yang semakin meningkat tiap tahun.

Damri merupakan salah satu fasilitas dari pemerintah yang berusaha mengatasi kemacetan di Kota Bandung, yaitu dengan transportasi massal yang terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah. Akan tetapi kebijakan dari solusi ini kurang tepat dan kurang diminati masyarakat pada umumnya, yaitu para masyarakat pemilik kendaraan pribadi. Karena transportasi massal yang difasilitasi pemerintah ini kurang layak dari segi kapasitas, kenyamanan dan keamanan khususnya kendaraan Damri Leuwi Panjang-Ledeng.

Kondisi bus Damri yang menjadi transportasi massal ini sangat memprihatinkan karena mesin bus yang sudah tua dan sering mogok. Badan dan kursi bus juga reyot, atap bus yang bocor, serta bus seringkali penuh dengan pedagang dan pengamen yang secara bebas keluar masuk bus. Hal ini tentu saja tidak layak memenuhi standar kenyamanan para penumpang bus Damri.

Tarif murah yang ditetapkan oleh Damri jauh atau dekat seharga Rp. 2000,-. seakan menjadi sebuah alasan masyarakat untuk tidak lagi menuntut adanya upaya perbaikan dan penambahan fasilitas bus Damri kepada Pemerintah. Padahal hal ini tentu saja tidak hanya menyangkut kenyamanan tapi juga keselamatan bagi para penumpang bus.

*Hanifah Gunawan/Hafiah Choerunisa/Wardatul Adawiah adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini