Sukses

Di Pati, Markas PDIP Berubah Jadi Hanura

Citizen6, Pati: Markas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Kamandawa Pati, Jawa Tengah kini berubah jadi Sekretariat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Perubahan ini membuat sebagian warga Pati resah. Apakah ini suatu pertanda perseteruan politik Pemilihan Bupati (Pilbub) Pati 2011 lalu akan berlanjut?

Cerita berawal dari pemecatan Sunarwi, Ketua DPRD Kabupaten Pati yang semula menjadi Ketua DPC PDIP Pati. Ia dipecat dari Ketua DPC dan keanggotaan partai oleh Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP Megawati, karena dianggap makar pada PDIP.

Di Pilbub Pati 2011 lalu, ia mencoret Imam Suroso sebagai penerima rekomendasi DPP sebagai Calon Bupati (Cabup) PDIP, kemudian menggantikan dengan dirinya. Namun akhirnya ia gagal maju Pilbub karena dipecat dari PDIP.

Saat ini posisi Ketua DPRD Pati masih dipegang Sunarwi, sebab ia melawan putusan DPP PDIP lewat gugatan di PTUN Semarang. Lalu Sunarwi merapat ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan akan diorbitkan jadi Calon Legislatif (Caleg) Jawa Tengah 2014. Tapi sekonyong-konyong Sunarwi hinggap di Partai Hanura. "Saya lihat disitu ada Hari Tanusudibyo (Perindo)," ujarnya.

Ketika menjadi Ketua DPC PDIP Pati, rumah Sunarwi di Jalan Kamandawa, digunakan untuk markas PDIP. Setelah dipecat PDIP, Sunarwi menggembok sekretariat itu. Disponsori Imam Suroso, anggota DPR-FPDIP asal Pati, sekretariat DPC PDIP Pati, pindah dan kini beralamat di Jalan Ki Penjawi-Pati.

Tak aneh jika markas DPC PDIP di Jalan Kamandawa berubah jadi markas Hanura. Sebab Sunarwi kini Sekretaris DPC Hanura Pati. Cat gedung pun tetap didominasi warna merah. PDIP dan Hanura memakai warna merah sebagai ciri khas partai, hanya bendera di depan markas, diganti bendera Hanura dengan simbol Perindo. Namun di dinding dalam gedung, masih melekat lukisan besar Bung Karno, khas PDIP.

Sunarwi yang dianggap "ikon dan magnet politik" di eks Karesidenan Pati menyatakan, dirinya haram pada PDIP. Padahal partai itu yang membesarkan nama dan membuat posisinya terhormat. Sikap anti-pati ini, benih perseteruan politik yang terus berlanjut setelah Pilbub Pati 2011 lalu. (Heru Christiyono A/Mar).

Heru Christiyono A adalah pewarta warga. 

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini