Sukses

Yuk Dukung #1MugBeras Untuk Pengungsi Rokatenda

Oktober 2012, Gunung Rokatenda, Pulau Palu’e, di Nusa Tenggara Timur, mulai bergejolak. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke berbagai tempat di sekitar Palu’e terutama di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende.

Citizen6, NTT - Oktober 2012, Gunung Rokatenda, Pulau Palu’e, di Nusa Tenggara Timur, mulai bergejolak. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke berbagai tempat di sekitar Palu’e terutama di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende. Kelaparan akibat kekurangan bahan makanan, air bersih dan pelayanan kesehatan makin menjadi hingga mencapai puncak ketika enam pengungsi meninggal pada Maret 2013 - sejak 2012.

Ironisnya, kebanyakan dari mereka meninggal bukan karena terkena material letusan, melainkan karena buruknya penanganan di pengungsian. Di saat bersamaan, Bencana Rokatenda dan segala ketidak berdayaan seperti menjadi semacam berita hiburan; tidak mendapat proporsi yang tepat di mata media di Jakarta.

Beberapa cuplikan berita kemudian tertutupi oleh beragam peristiwa yang dianggap lebih seksi oleh media nasional, lebih-lebih dengan terjadinya peristiwa penyerangan Lapas Cebongan, derita pengungsi rokatenda semakin terlupakan oleh sebagian besar orang di Negara ini.

Di antara sepi perhatian itulah Flobamora Community (Komunitas Blogger NTT) yang berpusat di Kota Ende memulai kerja mereka mengkoordinir bantuan melalui media sosial. Melalui blog mereka di bloggerntt.org sebagai corong media, dan twitter, mereka gencar mengkampanyekan kepedulian terhadap kondisi pengungsi Rokatenda yang terlupakan.

Tidak terhitung hambatan yang membuat kampanye untuk Rokatenda ini mengalami  bencana, bantuan yang datang tidak sebanyak di daerah lain karena Rokatenda yang tidak terlalu mendapat porsi di media nasional.

Setiap bantuan meski sedikit mereka langsung membawanya ke kamp pengungsi  Rokatenda di  Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, yang berjarak 2 jam perjalanan dari Ende meski perjalanan yang sangat berat namun Flobamora Community tidak patah semangat. Bahkan menurut Tuteh bantuan terminim adalah sejumlah 900 ribu Rupiah dan itu pun segera mereka antarkan ke pengungsi dalam bentuk barang (beras + mie).  Pada masa itu bantuan datang perorangan dari teman-teman blogger maupun non-blogger. Teman-teman di Kupang, Madura, Ambon, Jakarta, Bali, dan lain-lain.

IDE SATU MUG BERAS dengan hashtag #1MugBeras muncul ketika suatu siang Tuteh, Ketua Flobamora Community, mendapat kabar dari Almascatie bahwa timeline Twitter sepi akan kabar Rokatenda. Semua beralih pada 4 orang NTT yang diserang di Lapas Cebongan. Bukannya tidak peduli pada 4 saudara mereka yang meninggal di Jogja. Yang meninggal, menurut Tuteh, wajib dido’akan tetapi yang hidup pun wajib diberi makan (in case : pengungsi korban meletusnya Rokatenda).

Siang itu sekejap saja muncul ide SATU MUG BERAS untuk Rokatenda. Menurut Tuteh ketika hari gajian masih jauh dan orang cenderung enggan menyerahkan lembaran Rupiah, di setiap rumah di Kota Ende tentu masih punya stok beras bukan?

#1MugBeras, siapa pun pasti bisa membantu.  #1MugBeras kemudian juga dijadikan kampanye di media social. Donasi yang dikirimkan ke rekening Flobamora Community pun atas aksi #1MugBeras.

#1MugBeras hanyalah ‘nama’ sederhana yang dilekatkan pada aksi ini. Semakin terlihat sederhana maka semakin orang merasa yakin mampu membantu biarpun sedikit, biarpun hanya satu mug beras. Sehingga menurut Tuteh #1MugBeras menjadi aksi online dan offline dari Flobamora Community. Aksi #1MugBeras online via donasi ke rekening sedangkan #1MugBeras offline via gerilya anggota Flobamora Community ke teman-teman, kerabat, tetangga, dan simpatisan via BLOG, SMS, BBM, Twitter dan Facebook.

Untuk Onliner yang ingin membantu kesusahan para pengungsi  letusan Gunung Rokatenda bisa mentransfer ke  BNI a/n Pua Devi Indriastuty no.rek 0183748172 | sms: 085239014948 (Tuteh Phamantara/kw)

Tuteh Phamantara, founder komunitas Flobamorata adalah pewarta warga. Bisa dihubungi melalui akun twitternya @tuteh

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.