Citizen6, Surabaya: Tim Dayung Perahu Naga Kobangdikal mendapat ujian berat, sepekan menjelang Pekan Olahraga TNI AL Wilayah Timur (Porwiltim). Pasalnya selain harus bersaing dengan juara bertahan Marinir Wilayah Timur dan Koarmatim, juga terkendala dengan minimnya fasilitas latihan perahu naga yang dimiliki.
Hal tersebut dikatakan Ketua Yanus (sebutan perkumpulan hoby/orahraga di TNI AL) Dayung Perahu Naga Kobangdikal Kolonel Marinir Bambang Sukarno saat meninjau pemusatan latihan di Bozem Morokrembangan, Surabaya, pada Jumat 24 Mei 2013.
"Namun dengan terbatasnya fasilitas perahu naga sebagai sarana latihan, tidak berarti kita menyerah. Karena kondisi yang sama juga dialami tim-tim lainnya, dan ini justru menjadi tantangan yang harus dijawab dengan prestasi gemilang,'' terang Bambang sapaan akrab Kayanus yang juga Komandan Pusdik Infantri Marinir, Kodikmar, Kobangdikal ini.
Diajang lomba perahu naga ini, Bambang menambahkan, Kobangdikal akan menerjunkan 44 atlit yang akan turun. Di kelas 500 meter dengan 20 pendayung ditambah 1 kemudi, 1 penabuh genderang, lalu masih di kelas yang sama dengan 10 pendayung ditambah 1 kemudi serta 1 penabuh genderang, dan kelas 500 meter perahu karet dengan 7 pendayung.
Tahun lalu, di Waduk Kedurus, Wiyung, Surabaya, Tim Marwiltim pernah mendominasi cabang olahraga air ini dengan meraih 2 emas dan 2 perak dari 3 mendali emas yang diperbutkan. Disusul Koarmatim dengan 1 emas, 1 perak, sementara Kobangdikal saat itu belum mampu menyumbangkan mendali.
"Di tahun ini, kita tidak menargetkan emas, namun kita berjanji akan memberi kejutan-kejutan bagi tim lain dan menjadi tim kuda hitam yang turun tanpa beban, serta berbuat maksimal untuk mendapat mendali," tutur Bambang. (Penkobangdikal/Mar)
Penkobangdikal adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Citizen6, Surabaya: Tim Dayung Perahu Naga Konagdikal mendapat
ujian berat, sepekan menjelang Pekan Olahraga TNI AL Wilayah Timur
(Porwiltim). Pasalnya selain harus bersaing dengan juara bertahan
Marinir Wilayah Timur dan Koarmatim, juga terkendala dengan
minimnya fasilitas latihan perahu naga yang dimiliki.
Hal tersebut dikatakan Ketua Yanus (sebutan perkumpulan
hoby/orahraga di TNI AL) Dayung Perahu Naga Kobangdikal Kolonel
Marinir Bambang Sukarno saat meninjau pemusatan latihan di Bozem
Morokrembangan, Surabaya, pada Jumat 24 Mei 2013 Â
"Namun dengan terbatasnya fasilitas perahu naga sebagai sarana
latihan, tidak berarti kita menyerah. Karena kondisi yang sama juga
dialami tim-tim lainnya, dan ini justru menjadi tantangan yang harus
dijawab dengan prestasi gemilang,'' terang Bambang sapaan akrab
Kayanus yang juga Komandan Pusdik Infantri Marinir, Kodikmar,
Kobangdikal ini.
Diajang lomba perahu naga ini, Bambang menambahkan, Kobangdikal
akan menerjunkan 44 atlit yang akan turun. Di kelas 500 meter dengan
20 pendayung ditambah 1 kemudi, 1 penabuh genderang, lalu masih
di kelas yang sama dengan 10 pendayung ditambah 1 kemudi serta 1
penabuh genderang, dan kelas 500 meter perahu karet dengan 7
pendayung.
Tahun lalu, di Waduk Kedurus, Wiyung, Surabaya, Tim Marwiltim
pernah mendominasi cabang olahraga air ini dengan raihan 2 emas
dan 2 perak dari 3 mendali emas yang diperbutkan. Disusul Koarmatim
dengan 1 emas, satu perak, sementara Kobangdikal saat itu belum
mampu menyumbangkan mendali.
"Di tahun ini, kita tidak menargetkan emas, namun kita berjanji akan
memberi kejutan-kejutan bagi tim lain dan menjadi tim kuda hitam yang
turun tanpa beban, serta berbuat maksimal untuk mendapat mendali,"
tutur Bambang. (Penkobangdikal/Mar)
Penkobangdikal adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan
komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata,
social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Hal tersebut dikatakan Ketua Yanus (sebutan perkumpulan hoby/orahraga di TNI AL) Dayung Perahu Naga Kobangdikal Kolonel Marinir Bambang Sukarno saat meninjau pemusatan latihan di Bozem Morokrembangan, Surabaya, pada Jumat 24 Mei 2013.
"Namun dengan terbatasnya fasilitas perahu naga sebagai sarana latihan, tidak berarti kita menyerah. Karena kondisi yang sama juga dialami tim-tim lainnya, dan ini justru menjadi tantangan yang harus dijawab dengan prestasi gemilang,'' terang Bambang sapaan akrab Kayanus yang juga Komandan Pusdik Infantri Marinir, Kodikmar, Kobangdikal ini.
Diajang lomba perahu naga ini, Bambang menambahkan, Kobangdikal akan menerjunkan 44 atlit yang akan turun. Di kelas 500 meter dengan 20 pendayung ditambah 1 kemudi, 1 penabuh genderang, lalu masih di kelas yang sama dengan 10 pendayung ditambah 1 kemudi serta 1 penabuh genderang, dan kelas 500 meter perahu karet dengan 7 pendayung.
Tahun lalu, di Waduk Kedurus, Wiyung, Surabaya, Tim Marwiltim pernah mendominasi cabang olahraga air ini dengan meraih 2 emas dan 2 perak dari 3 mendali emas yang diperbutkan. Disusul Koarmatim dengan 1 emas, 1 perak, sementara Kobangdikal saat itu belum mampu menyumbangkan mendali.
"Di tahun ini, kita tidak menargetkan emas, namun kita berjanji akan memberi kejutan-kejutan bagi tim lain dan menjadi tim kuda hitam yang turun tanpa beban, serta berbuat maksimal untuk mendapat mendali," tutur Bambang. (Penkobangdikal/Mar)
Penkobangdikal adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Citizen6, Surabaya: Tim Dayung Perahu Naga Konagdikal mendapat
ujian berat, sepekan menjelang Pekan Olahraga TNI AL Wilayah Timur
(Porwiltim). Pasalnya selain harus bersaing dengan juara bertahan
Marinir Wilayah Timur dan Koarmatim, juga terkendala dengan
minimnya fasilitas latihan perahu naga yang dimiliki.
Hal tersebut dikatakan Ketua Yanus (sebutan perkumpulan
hoby/orahraga di TNI AL) Dayung Perahu Naga Kobangdikal Kolonel
Marinir Bambang Sukarno saat meninjau pemusatan latihan di Bozem
Morokrembangan, Surabaya, pada Jumat 24 Mei 2013 Â
"Namun dengan terbatasnya fasilitas perahu naga sebagai sarana
latihan, tidak berarti kita menyerah. Karena kondisi yang sama juga
dialami tim-tim lainnya, dan ini justru menjadi tantangan yang harus
dijawab dengan prestasi gemilang,'' terang Bambang sapaan akrab
Kayanus yang juga Komandan Pusdik Infantri Marinir, Kodikmar,
Kobangdikal ini.
Diajang lomba perahu naga ini, Bambang menambahkan, Kobangdikal
akan menerjunkan 44 atlit yang akan turun. Di kelas 500 meter dengan
20 pendayung ditambah 1 kemudi, 1 penabuh genderang, lalu masih
di kelas yang sama dengan 10 pendayung ditambah 1 kemudi serta 1
penabuh genderang, dan kelas 500 meter perahu karet dengan 7
pendayung.
Tahun lalu, di Waduk Kedurus, Wiyung, Surabaya, Tim Marwiltim
pernah mendominasi cabang olahraga air ini dengan raihan 2 emas
dan 2 perak dari 3 mendali emas yang diperbutkan. Disusul Koarmatim
dengan 1 emas, satu perak, sementara Kobangdikal saat itu belum
mampu menyumbangkan mendali.
"Di tahun ini, kita tidak menargetkan emas, namun kita berjanji akan
memberi kejutan-kejutan bagi tim lain dan menjadi tim kuda hitam yang
turun tanpa beban, serta berbuat maksimal untuk mendapat mendali,"
tutur Bambang. (Penkobangdikal/Mar)
Penkobangdikal adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan
komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata,
social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.