Akibatnya anak-anak peserta lomba menjadi tidak nyaman sejak pagi hingga siang hari tadi, karena harus berdesakan dengan para orangtua yang menemani. Tempat lomba pun menjadi tidak teratur dan terarah, sehingga banyak orangtua peserta yang kebingungan mencari tempat-tempat lomba yang akan diikuti anak-anaknya. Seperti untuk lomba mewarnai gambar, menari, fashion show, dan drumband. Padahal untuk mengikuti perlombaan tersebut, mereka telah mengeluarkan sejumlah uang.
Hingga siang hari tadi, acara yang diikuti oleh anak-anak TK dan SD itu masih berlangsung. Sayangnya tidak terlihat tim pengamanan dari kepolisian dan posko kesehatan yang berjaga-jaga jika terjadi hal yang tak diinginkan.Â
Titing, seorang guru Paud atau Pendidikan Anak Usia Dini yang berdomisili di wilayah Curug menuturkan, banyak hal yang tidak diperhatian pihak Timezone sebagai penyelenggara lomba.
"Saya merasa kecewa dengan penyelenggaraan yang hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan resiko penumpukan anak-anak dan orangtua di halaman Supermal. Jelas ini membuat anak-anak peserta tidak aman dan nyaman. Tapi saya berdoa saja, semoga tidak terjadi hal yang tak diinginkan," katanya.
Seorang orangtua murid pun menyesalkan ketidaksiapan pihak panitia karena tidak mempertimbangkan kondisi yang ada.
"Anak murid saya tidak bisa mengikuti lomba, karena saking padatnya anak-anak yang bercampur dengan oran tua. Saya akan meminta uang kembali," ujarnya.
Advertisement
"Tunggu sebentar ya," katanya sambil berlalu. Sedangkan ketua panitia Gebyar Kreatifitas Anak Timezone, Ishak, juga tidak dapat dihubungi. (Edy Syahputra/Mar)
Edy Syahputra adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.