Sukses

Pemilih Tertua se-Klaten, Gunakan Hak Pilih di Pilgub Jateng

Ada yang menarik dalam ajang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, yang dilaksanaan di Prambanan, Klaten. Lansia 113 tahun pun gunakan Hak pilihnya.

Citizen6, Jawa Tengah: Ada yang menarik dalam ajang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, yang dilaksanaan di Prambanan, Klaten. Meski tak semeriah Pemilihan Kepala Desa yang berlangsung April lalu, namun sebagian besar warga desa ini menggunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin mereka.

Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Kokosan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah misalnya, dari jumlah pemilih terdaftar 1604 orang, yang menggunakan hak pilihnya hanya 948. Sedangkan yang tidak hadir sebanyak 648 orang.

Di desa ini, TPS digelar di 4 tempat, yaitu di gedung SD Kokosan 1, SD Kokosan 2 dan di beberapa rumah penduduk. Untuk TPS yang berada di Dusun Tegalkumpul, pemungutan suara diselenggarakan di sebuah rumah tua milik H Mangun Wiyono. Rumah ini sesungguhnya merupakan rumah pribadi, namun rumah ini sering digunakan untuk kegiatan sosial. Bahkan karena rumah ini merupakan rumah panggung satu-satunya di Kokosan, yang sering dipakai untuk kegiatan pentas seni anak-anak muda desa setempat.

Saat sampai di lokasi, suasana TPS tak begitu ramai, hanya terlihat sejumlah anak-anak yang berkumpul disekitar TPS untuk melihat jalannya pemungutan suara.

Di TPS 2 yang dilaksanakan di SD Kokosan 2, Ny Sonto Diharjo yang berusia (113), terlihat menggunakan hak pilihnya. Diduga, lansia ini merupakan lansia tertua se-Kabupaten Klaten. Meski usianya sudah sangat tua, namun Ny Sonto mash terlihat sangat sehat. Bahkan, ketika memasuki bilik suara Ny Sonto tidak memerlukan bantuan.

Keunikan lain yang ada di Kokosan adalah adanya hansip wanita. Di wilayah prambanan, hanya di Kokosan yang merekrut hansip wanita. Itu pun hanya berjumlah 2 orang saja. Para hansip wanita ini  bertugas membantu melayani beberapa lansia wanita. "Saya membantu mengantarkan sampai ke bilik saja," ujar Ratmi (45).

Selain Ny Sonto, ada Sugeng (53). Harapanya buat gubernur yang terpilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, selama ini banyak kesulitan yang dirasakan oleh masyarakyat dalam bidang ekonomi.

"Saya ini tidak muluk-muluk. Yang penting, pak gubernur bisa bikin semuanya jadi mudah. Pupuk gampang, harga murah, sehingga kita bisa bercocok tanam dengan gampang," tutur Sugeng.

Sedangkan Redha (18) yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, berharap kepada gubernur yang terpilih, memperhatikan aspirasi kaum muda. Misalnya dengan memperbanyak kegiatan yang berorientasi untuk anak-anak muda, agar tingkat kenakalan anak muda di Jawa Tengah dapat ditekan. Selain itu pihaknya berharap, agar Gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih memperbanyak ijin pendirian Perguruan Tinggi, sehingga lulusan SLTA tak harus keluar wilayah Jateng untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Kades Kokosan, Suparjo mengungkapkan suasana pemilihan gubernur ini berjalan aman dan tertib. Terhadap banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya, lanjut Suparjo, hal ini disebabkan karena banyak penduduk yang bekerja di luar kota dan tidak sempat untuk mudik.

"Saat pelaksanaan Pilkades bulan April lalu, banyak warga yang sudah mudik untuk nyoblos. Mungkin sekarang mereka tak dapat ijin cuti, sehingga mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya," ujar Suparjo. (Sulistyawan/Mar)


Sulistyawan adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini