Sukses

Bayar Rp 50 Juta, Calon Kades Tantang Incumbent

Akhirnya Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Lengkongkulon Kecamatan Pagedangan Kaupaten Tangerang Banten, Senin malam (3/6/2013), memastikan melaksanakan Pilkades pada 30 Juni mendatang.

Citizen6, Tangerang: Akhirnya Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Lengkongkulon Kecamatan Pagedangan Kaupaten Tangerang Banten, Senin malam (3/6/2013), memastikan melaksanakan Pilkades pada 30 Juni mendatang.

Mad Hasan mendaftar calon Kepala Desa (Kades) untuk ‘menantang’ Moh Paiz calon kades incumbent (masih menjabat). Calon berjumlah dua orang dipastikan bersaing menjadi penguasa wilayah yang sebagian menjadi kawasan elit BSD City.

Menurut Hendrik, salah seorang panitia Pilkades, sebagai bukti mendaftarkan diri sebagai calon Kades Hasan telah mengisi dan menyerahkan berkas-berkas yang disyaratkan kepada panitia disertai uang muka (DP) administrasi.

“Semalam sekira pukul 23.30 Hasan telah datang mendaftar. Selain melengkapi berkas dia  telah membayar uang muka administrasi sebesar Rp 50 Juta,” aku Hendrik di Kantor Desa Lengkongkulon sore tadi.

Hasan sendiri yang disambangi ke rumahnya di Kampung Sawah RT01/03 membenarkan pendaftarannya sebagai Kades. Diakuinya, kesiapan  mendadaknya karena didasari kesadaran agar proses demokrasi di desanya kondusif dan lancar.

“Setiap warga ‘kan punya hak memilih dan dipilih. Anggaplah kehadiran saya  proses belajar berdemokrasi. Saya hanya mencalonkan diri semata-mata untuk ikut serta memajukan desa Lengkongkulon,” tambahnya.

Lulusan SLTA dan pemilik rental mobil ini mengakui, belum ada persiapan sosialisasi yang dilakukannya. Meski  hari ini secara resmi dimulai sosialisasi para calon kades, Hasan  mengakui  belum terlambat untuk melakukannya.

“Saya sudah memesan beberapa spanduk di percetakan, mungkin besok selesai dan dipasang. Sekalian sosialisasi kepada warga. Masih ada waktu ‘kan sampai menjelang hari H Pilkades? ” tanya pria  yang tak mau difoto pewarta warga.

Tadi pagi di situs ini disebutkan,  Panitia Pilkades Desa Lengkongkulon sempat pesimis akan terlaksananya Pilkades pada 30 Juni depan.  Bahkan sempat akan menambah  masa pendaftaran  3 Juni kemarin hingga 2-3 hari berikutnya. 

Mendaftarnya  Mad Hasan tak pelak Moh Paiz mengurungkan niatnya untuk mundur. Sebelumnya Paiz mengakui tak dapat berbuat apa-apa karena tak ada orang yang menjadi pesaingnya.

Paiz mengaku tidak mengerti caranya membuat strategi untuk bersaing dengan lawan politik sendiri. Alasannya, selama ini yang dilakukannya lurus-lurus saja dan segala sesuatunya berjalan sesuai peraturan Pilkades. 

“Sebenarnya saya tak ingin mundur, tapi jika tidak ada lawan berarti  Pilkades tidak bisa dilaksanakan. Jika sekarang sudah ada calon lain, tentang siapa dia silakan menghubunginya secara langsung” ungkap Paiz melalui selulernya.

Mengingatkan, sebanyak 147 dari 246 desa di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang akan Pilkades secara bersamaan. Disebutkan, tiap Desa minimal membutuhkan biaya sedikitnya Rp 500 juta yang  didapat dari swadaya para calon Kades.

Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri  akan mengucurkan dana bantuan sekitar Rp 15 Juta perdesa. Peruntukan dana tersebut untuk biaya pengamanan yang rawan diwarnai money politic, kekerasan dan arena judi ini.

Upu Rohim, pejabat sementara kepala desa pengganti Moh Paiz yang cuti, sempat mengakui masih pasifnya masyarakat di wilayahnya menghadapi Pilkades. Namun diyakininya, tidak akan terjadi lagi Calon kades tanpa lawan.

“Pasalnya, peraturan mengharuskan calon harus lebih dari satu orang. Fenomena calon kades tanpa lawannya  seperti pernah terjadi pada Pilkades Lengkongkulon tahun 1988. Karena ada peraturan ini tak akan terjadi lagi,” ujarnya.

Diceritakan,  calon Kades tunggal, Marsaih (almarhum) pernah tidak mempunyai lawan politik. Kotak suara pun disediakan dua buah. Namun ironis, yang mendapatkan suara terbanyak adalah kotak kosong.  (Edy Syahputra Tanjung/kw)

*Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini