Sukses

Hari Komunikasi Dunia ke-47 Digelar di Keuskupan Atambua

Keuskupan Atambua pada 2013 ini mendapat kepercayaan dari KWI sebagai tempat penyelenggaraan Hari Komunikasi Dunia Tingkat Nasional ke-47

Citizen6, Atambua: Keuskupan Atambua pada 2013 ini mendapat kepercayaan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebagai tempat penyelenggaraan Hari Komunikasi Sosial (Komsos) Dunia Tingkat Nasional ke-47. Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka menyukseskan hari besar ini.

Di antaranya, berupa kegiatan perlombaan yang telah dilaksanakan dari tingkat dekenat dan sekolah yang ada di dalam wilayah Keuskupan Atambua yang dilaksanakan sejak Februari lalu. Selain itu ada juga pelatihan jurnalistik bagi para siswa. Di antaranya berupa lomba menulis tentang media sosial untuk kalangan SMA, lomba melukis dan mewarnai tingkat SD dan PAUD, lomba debat tingkat SMA, dan lomba bercerita tentang kisah orang kudus untuk tingkat SMP.

Rangkaian kegiatan hari Komsos tingkat nasional ini diawali pada 8 Mei 2013 dengan penerimaan para peserta yang datang dari 4 dekenat, yakni Dekenat Belu Utara, Dekenat Malaka, Dekenat Kefamenanu, dan Dekenat Mena. Tepat pukul 4 sore para peserta  menerima Tim Komsos KWI yang dipimpin oleh P Alfons Duka SVD, selaku sekretaris jenderal Komsos KWI serta 3 staf dan anggota Komsos KWI.

Acara penyambutan dilaksanakan secara meriah dengan penerimaan yang dilaksanakan di depan Seminari Menengah Santa Maria Imaculata Lalian yang diringi dengan drum band SMAK Surya Atambua di bawah mayoret Jessica Hiu, Kiki Manise, dan Dewi Pricilia.

Dari Seminari Lalian, tim Komsos dan para peserta lalu berarak menuju Seminari Tinggi Loo Damian dengan melewati istana keuskupan Atambua serta Pusat Pastoral. Tepat berada di depan Seminari Tinggi Loo Damian, tim komsos KWI diterima secara adat dengan pengalungan selendang dan tarian Likurai yang dibawakan oleh para siswa SMAK Hati Tersuci Maria Halilulik.

Dari Seminari Tinggi Loo Damian, para peserta berarak menuju aula St Dominikus Emaus tempat berlangsungnya kegiatan hari komsos tingkat nasional yang ke-47 ini.

P Alfons Duka SVD secara resmi membuka kegiatan temu Hari Komsos tingkat nasional ini dengan diiringi tepukan tangan meriah dari para peserta yang hadir yang memenuhi aula St. Dominikus Emaus. Malamnya kegiatan akbar ini dilanjutkan dengan final lomba menulis ynag mengangkat tema tentang media sosial yang dipimpin langsung oleh Rm Gerarrd Herry Fernandez Pr serta seksi menulis Rm Inosensius Nahak Berek Pr, dan Fransiskus Pongky Seran.

Rangkaian Perlombaan

Dalam perlombaan, para peserta yang merupakan utusan terbaik dekenat serta sekolah yang telah mengalami penjaringan ditingkat dekenat masing-masing, dengan tekun mengerjakan soal yan diberikan. Di hari keduanya, Kamis 9 Mei 2013 dilanjutkan dengan tiga jenis perlombaan, yakni final lomba debat yang dilangsungkan pada pukul 08.00 WITA di aula St Dominikus, lomba melukis dan mewarnai untuk tingkat SD dan PAUD pada jam yang sama di aula Seminari Tinggi Tor Loo Damian, dan sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan final lomba bercerita untuk tingkat SMP.

Di sini para peserta bercerita tentang kisah hidup orang kudus yang dipilih oleh setiap peserta dengan durasi waktu yang telah ditentukan oleh panitia.

Pada hari ketiga, Jumat 10 Mei 2013, kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang dibawakan oleh Uskup Kupang, Mgr Petrus Turang Pr dengan mengangkat tema tentang media sosial dan perannya dalam proses pewartaan. Para peserta yang hadir selain peserta komsos, hadir pula dari kalangan pemerintah, LSM, serta media baik media cetak maupun media elektronik.

Dalam pesannya kepada para peserta seminar, Uskup Mgr Petrus Turang Pr mengatakan, "Mengapa gereja menggunakan terminologi komunikasi sosial bukan intermirifica, karena hal ini berkaitan erat dengan ilmu komunikasi, yaitu manusia itu sendiri bukan teknik-tekniknya yang penting, tapi bagaimana dalam keterbatasan kita diajak untuk menemukan pesan dari Kristus itu sendiri."

"Dengan adanya media baru, ruang baru, dan evangelisasi baru ini para peserta bisa menjadi bagian dari dunia yang menjaga hukum kerukunan, yakni  menghormati yang diciptakan Allah melalui alat-alat komunikasi," tambah Petrus.

Tampil pada pemateri berikutnya adalah Errol Jonathan selakui pegiat media komunikasi radio dan juga anggota Tim Komsos KWI. Dalam materinya, pemilik Radio Suara Surabaya ini lebih menekankan tentang media sosial sebagai ruang baru evangelisasi. Pria yang telah paruh baya ini mengungkapkan sejumlah data tentang perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat dari tahun ke tahun.

"Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sudah selayaknya harus dimanfaatkan gereja sebagai satu bentuk pewartaan di era digital ini," tuturnya.

Pentas Seni

Pada malam hari kegiatan dilanjutkan dengan malam pentas seni dan budaya serta pengumuman para pemenang perlombaan. Grup sanggar seni yang ada di Keuskupan Atambua ditampilkan untuk mengisi acara yang pada umumnya datang dari kalangan para pelajar tingkat SLTP dan SLTA. Sanggar seni ini membawakan sejumlah acara berupa tarian daerah, cerita rakyat atau volklore, vokal grup serta pementasan drama.

Tim sanggar SMAK Surya Atambua membawakan tarian daerah Likurai, yakni sebuah tarian daerah masyarakat Belu dalam menyambut tamu agung. Tim SMAN Harekakae membawakan tarian daerah yang mengisahkan tentang leluhur orang Belu, tim sanggar Trilolok SMPN 1 Atambua membawakan tarian Trilolok, kelompok pelajar St Petrus Tukuneno (Pijar San Pedro) membawakan drama tentang kisah para misionaris dahulu dalam menyebarkan Injil di pulau Timor serta penampilan para siswa SD Mena yang membawakan musik angklung dengan menyanyikan lagu Bolelebo.

Yakni sebuah lagu tradisional asal masyarakat NTT dan lagu Oras Loro Malirin (ketika matahari mulai terbenam) yang merupakan lagu tradisional masyarakat Belu selatan. Di sini para peserta kagum dengan lantunan angklung yang dimainkan oleh para siswa SD Mena di bawah asuhan para suster Darah Mulia (Komunitas Suster).

Pada hari ke-4, para peserta melakukan tour ke beberapa paroki yang ada di sekitar wilayah kota Atambua, yakni Paroki St Petrus Tukuneno, Paroki Sta Maria Imaculata Katedral Atambua serta Paroki St Yohanes pemandi Wehor Haliwen.

Selain mengunjungi ketiga paroki di atas, para peserta juga mengunjungi kantor Pos dan Giro Atambua dan kantor pemerintahan Kabupaten Belu, yakni kantor Bupati Belu. Kunjungan ke kantor Pos dan Giro Atambua diterima secara resmi oleh kepala kantor Pos dan Giro Atambua, I Wayan Putu Suastra beserta para staf kantor Pos dan Giro Atambua. Di sana para peserta diajak untuk melihat secara langsung mekanisme kerja kantor Pos dan Giro Atambua.

Kepala kantor Pos dan Giro Atambua bahkan memberikan sebuah cinderamata kepada Romo Herry Fernandez Pr selaku ketua komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Atambua serta cinderamata kepada seluruh panitia perayaan hari Komsos tingkat nasional.

Di sela-sela kegiatan kunjungan ke Kantor Pos dan Giro Atambua, Romo Herry Fernandez Pr mengatakan, "Kita memilih juga kantor Pos dan Giro karena lembaga ini pun memiliki peran besar dalam pewartaan dari dulu, di saat orang belum mengenal media sosial hingga sekarang."

Pada kesempatan yang sama, Kepala kantor Pos dan Giro cabang Atambua, I Wayan Putu Suastra juga mengungkapkan harapannya. "Semoga melalui kegiatan ini, kantor pos dan gereja  bisa membangun kerjasama yang baik ke depannya dalam melayani umat di wilayah ini agar lebih baik lagi," tuturnya.

Kegiatan puncak perayaan hari Komsos dilaksanakan dengan misa kudus yang dipimpin langsung oleh Uskup Atambua, Mgr Dominikus Saku Pr di gereja Katedral Atambua. Uskup Atambua memimpin langsung misa perayaan hari Komsos, tepat hari Minggu pukul 08.00 WITA dengan diiringi koor dari para siswa SMAK St Fransiskus Asisi Surya Atambua dibawah asuhan dirigen Gregorius Tae. (Fransiskus Pongky Seran/Mar)


Fransiskus Pongky Seran adalah pewarta warga yang  juga alumni STSIP Fajar Timur Atambua, Staf Komsos Keuskupan Atambua, dan anggota Japan International Cooperation Agency (JICA) 2010.


Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.