Sukses

Pospol Binong Ubah Citra Zona Kriminal `Merah` Jadi `Hijau`

Masyarakat Perumahan Binong Permai Kecamatan Curug, Banten yang selama ini mengharapkan dibangun Pos Polisi (Pospol) akhirnya terwujud.

Citizen6, Tangerang: Setelah lama masyarakat Perumahan Binong Permai Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten mengharapkan dibangun Pos Polisi (Pospol), akhirnya Rabu (26/06/2013) keinginan itu terealisasi. Bagi warga, adanya Pospol  dapat berfungsi mengubah imej ‘zona merah’ bisa menjadi ‘zona hijau’ dalam kasus kriminal curanmor.  

 Ini terungkap pada peresmian Pospol atau Pos Keamanan Terpadu di wilayah setempat dihadiri Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Kota Tangerang, anggota dewan Provinsi dan  Kabupaten, Kasat Binmas, Kapolsek Curug, Camat Curug,  Lurah Binong, para Ketua RW dan RT,  tokoh masyarakat  serta alim ulama.

Acara peresmian Pospol  dilakukan Wakapolres AKBP KH Siregar dengan pengguntingan pita dan membuka selubung papan nama. Dengan adanya Pos Kemanan Terpadu masyarakat akan bisa bersama polisi membantu tugas  menciptakan keamanan dan ketertiban. karena polisi tidak bisa bekerja sendiri tapi harus bersama dengan masyarakat.

Dalam sambutannya, Siregar mengungkapkan keamanan merupakan hak dan harapan setiap warga. Mewakili Kapolres dia mengucapkan terimakasih peranserta masyarakat membangun Pospol. Menurutnya, dengan bekerjasama dalam masalah ketertiban dan keamanan Kelurahan Binong berubah menjadi wilayah yang lebih aman.

“Dengan adanya Pos Keamanan Terpadu atau Pospol membuat keamanan dan ketertiban akan lebih terpelihara. Ini menandakan kemitraan polisi dan masyarakat berjalan dengan baik. Untuk itu saya ucapkan terimakasih atas dibangunnya Pos Keamanan Terpadu. Selamat bekerja dengan semangat baru,” ujar Siregar.

Tokoh masyarakat Binong, Marlan Akib, mengungkapkan seluruh masyarakat Binong patut bersyukur dengan didirikannya Pos Polisi di wilayah berpenduduk sekitar 64 ribu orang ini. Kedepan diharapkannya tidak sering lagi terjadi kehilangan motor, berkurang kenakalan remaja dan peredaran miras dan narkoba.

“Adanya polisi yang menetap di sini yang bekerja sama dengan berbagai komponen masyarakat akan membuat pelaku kejahatan mengurungkan niatnya. Sudah saatnya kita bekerja keras melakukan pencegahan kejahatan sehingga penjahat tak lagi leluasa  menjalankan aksinya,” ujar Marlan.

Sementara itu Ketua Pembangunan Pospol, Sugianto, mengatakan Pospol sebagai tempat bermanfaat untuk penyelesaian kasus-kasus ringan. Diminta, kalau ada masalah kecil antar warga agar didamaikan lebih dulu di Pos Keamanan Terpadu saja. Sehingga tidak sampai pelaporan di tingkat Polsek apalagi Polres.

“Pembangunan Pospol menelan biaya Rp 75 Juta, didanai  PNPM Rp 40 Juta dan selebihnya oleh swadaya masyarakat. Walau banyak yang telah berpartisipasi seperti menyumbang semen, bata dan tenaga, namun panitia pembangunan masih memiliki utang  Rp 5 Juta di toko material. Kami masih menunggu kontribusi donatur untuk menutupi kekurangan pembangunan ini,” terang Sugianto. (Edy Syahputra Tanjung/KW)


*Edy Syahputra Tanjung

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.