Sukses

Atlet Gagal Masuk SMA 8 Bekasi, Jalur Bina Prestasi Dikecam

Humas Forki Kota Bekasi, Agus Kurniawan mengecam penerapan jalur bina prestasi olahraga dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ta

Citizen6, Bekasi: Humas Forki Kota Bekasi, Agus Kurniawan, mengecam penerapan jalur bina prestasi olahraga dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013 di Kota Bekasi. Sebab, jalur tersebut diadakan terkesan 'main-main'.

Hal itu terbukti dengan banyaknya atlet berprestasi yang gagal masuk di SMAN 8 Kota Bekasi sebagai sekolah yang ditunjuk membuka jalur tersebut. "Katanya ada jalur prestasi olahraga. Kok banyak atlet berpestasi tidak bisa masuk," kecam Agus Kurniawan dalam rilisnya, pada Selasa 9 Juli 2013.

Anehnya, lanjut Agus, atlet-atlet tersebut gagal lantaran yang bersangkutan nilai akademiknya rendah. Padahal semestinya, masuk tidaknya siswa harus dilihat berdasarkan prestasi olahraganya bukan prestasi akademik.

"Namanya jalur prestasi, ya dilihat dong prestasinya dulu. Baru nilainya. Kalau nilainya dulu yang dilihat bukan bina prestasi namanya," kata dia.

Chandra Nevo menurut Agus, adalah salah satu contoh atlet yang gagal masuk jalur bina prestasi. Chandra gugur lantaran nilai akademiknya kecil. Lebih menyakitkan lagi, Chandra yang menjadi juara satu dalam Kejurnas Karate Unsada Cup 2013 mesti tersisih dengan siswa dari cabang olahrga lain yang prestasinya hanya tingkat lokal.

"Yang dilihat itu prestasi olahraganya atau nilai akademiknya. Kalau ujung-ujungnya nilai akademik yang dilihat, ngapain jalur prestasi dibuka," lanjut Agus.

Agus juga menilai, Dinas Pendidikan tidak serius dalam membuka jaur bina prestasi olahraga. Hal ini bisa dilihat dari aturan soal poin prestasi olahraga. Dinas mematok jumlah nilai kecil dari setiap prestasi olahraga yang diraih siswa.

"Masa juara tingkat internasional poinya cuma 2. Tingkat nasional 1,5 dan tingkat lokal 1. Kalau begini apa manfaat prestasi olahrga para atlet," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, dirinya mendesak Pemkot dan Dinas Pendidikan mengkaji ulang penerapan kebijakan bina prestasi olahraga. Bahkan dia mendorong agar ada seleksi ulang sehingga semua siswa yang memiliki prestasi olahraga bisa tertampung melalui jalur tersebut.

"Mereka itu kan aset Kota Bekasi. Mereka berjuang atas nama Kota Bekasi. Masa tidak ada penghargaan bagi mereka. Bisa-bisa nantinya mereka menolak jadi atlet. Toh hal wajar bila nilai mereka kecil," tandasnya. (Faizalivan/Mar)

Faizalivan adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini