Sukses

TNI Bantu Pengamanan dan Angkutan Lebaran 2013

Dalam rangka pengamanan dan mengurangi kemacetan serta angka kecelakaan lalulintas saat arus mudik maupun arus balik, TNI kerahkan personel.

Citizen6, Jakarta: Dalam rangka pengamanan dan untuk mengurangi kemacetan serta angka kecelakaan lalulintas saat arus mudik maupun arus balik pada Hari Raya Idul Fitri 1434 H tahun 2013, TNI mengerahkan beberapa personel yang tersebar di beberapa wilayah bersama-sama aparat Polri, khususnya dari akses kota Jakarta menuju beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini sesuai dengan instruksi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono untuk ikut membantu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam rangka mengamankan mudik Lebaran 2013.
 
Keterlibatan anggota TNI dalam pengamanan arus mudik lebaran 2013 ini sesuai pula dengan hasil koordinasi dan permintaan pihak Polri. Untuk ini masing-masing angkatan telah mengerahkan beberapa personel maupun alutsistanya. Untuk TNI AD misalnya, telah mengerahkan 2/3 pasukan di setiap Kodam untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2013 guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan untuk Kodam IV/Diponegoro, Jawa Tengah sendiri telah menyiapkan seluruh Kantor Kodim untuk dijadikan tempat singgah atau istirahat bagi para pemudik yang melintasi wilayah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan sejak H-7 dan H+7 secara bergiliran. Tidak ketinggalan unit intelijen pun juga diterjunkan untuk memantau selama arus mudik dan arus balik di beberapa titik kerawanan. Aksi serupa juga dilakukan di beberapa Kodam yang lain di Indonesia.
 
Di samping itu, TNI AD juga menyiapkan personel Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang siap terjunkan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di sejumlah titik rawan. Seluruh pasukan Kostrad tersebut, saat ini dikumpulkan di Markas Divif 1 Kostrad  Cilodong, Depok. Hal ini dimaksudkan mengantisipasi kecepatan pergerakan pasukan bila sewaktu-waktu diperlukan.
 
Sedangkan dari TNI AL telah mengerahkan unsur kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD), yaitu KRI Banda Aceh-593 guna mengangkut secara gratis para pemudik dan pengendara sepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.  

Pelepasan para pemudik ini dilakukan langsung Presiden RI Dr H Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Wakil Presiden Boediono, dan sejumlah pejabat tinggi militer maupun sipil, termasuk di dalamnya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio, pada Minggu 4 Agustus 2013. Dari atas geladak kapal, Presiden SBY mengatakan, selama ikut KRI, seluruh pemudik lebaran mendapatkan jatah makan gratis, kesehatan gratis, dan hiburan gratis.

Kapal perang bernomor lambung 593 dan diawaki oleh 145 ABK ini mengangkut pemudik sebanyak 1.943 orang dan kendaraan roda dua (sepeda motor) sebanyak 879 unit. Untuk mengikuti mudik gratis dengan kapal perang ini, para penumpang sebelumnya telah mendaftarkan diri di kantor Kolinlamil Jakarta Utara, kantor PT Pelni, kantor Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub atau di OP Tanjung Priok Jakarta Utara.
 
Pemberangkatan mudik gratis dengan KRI Banda Aceh-593 dijadwalkan sebagai berikut: Pertama pada Minggu, 4 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB kemarin, dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Sedangkan kedua, pada Selasa 6 Agustus 2013, pukul 10.00 WIB, dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan tujuan yang sama.  
 
Selanjutnya untuk arus balik dijadwalkan pada Selasa, 13 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB, dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Pelayaran Tanjung Priok, Jakarta Utara-Tanjung Emas, Semarang atau sebaliknya hanya ditempuh selama kurang lebih 20 jam (termasuk tolak dan sandar). Selain kapal perang tersebut, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan KRI Surabaya-591, dan KRI Teluk Mandar-514 di Surabaya sebagai antisipasi untuk mendukung angkutan mudik lebaran tahun ini.
 
Di samping itu, TNI AL juga bekerjasama dengan PT Pelni terkait dengan pengamanan 25 kapal penumpangnya.
Bentuk kerjasama tersebut adalah pengamanan melekat dari TNI AL berupa penyertaan satu regu anggota (antara 5 hingga 8 orang) dalam tiap trip pelayaran kapal PT PELNI. TNI AL juga melakukan kerjasama dengan PT KAI dalam pengamanan di beberapa stasiun Kereta Api.

Hal yang sama juga dilakukan TNI Angkatan Udara, yang telah menyiapkan beberapa pesawat untuk melayani sejumlah route penerbangan di Indonesia. Pesawat tersebut diperlukan untuk mengangkut pemudik yang tidak bisa tertampung diangkutan komersial. (Badarudin Bakri/Mar)

Badarudin Bakri adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini