Sukses

Fasilitas Minim, Tak Kurangi Sensasi Wisata Pantai Radar

Walau minim fasilitas, sensasi tempat wisata Pantai Radar di Tangerang tak bisa dilihat sebelah mata.

Citizen6, Tangerang: Inginkah melihat anak-anak Anda bermain pasir hitam nan bersih atau berenang di laut yang tenang tanpa khawatir tersapu ombak? Barangkali menengok ubur-ubur muncul pada siang hari di pinggir pantai. Bagi Anda yang hobby memancing ikan atau kepiting rajungan bisa leluasa menghabiskan waktu di bagan yang terhubung dengan dermaga panjang terbuat dari bambu.

Saat ketenangan senja sensasi luar biasa dapat kita nikmati saat nelayan menurunkan hasil tangkapan ikan dari kapal kayu menuju pasar kaget ikan laut di darat.  Saat bersamaan sunset jingga menyeruak nun jauh di kaki langit.

Jika hendak berlibur jauh dari kehirukpikukan, cobalah datang ke pantai dekat markas Satuan Radar 211 TNI Angkatan Udara di Tanjungkait Kabupaten Tangerang, Banten. Tempat wisata  penuh eksotik dan pantang Anda lewatkan.

Dari warung bamboo beratap daun sederhana sambi menikmati kopi dan mi instan kita akan merasakan nikmatnya pasir pantai nan hitam dan memandang lautan luas  tanpa ombak nan ganas.  Pada sore hari, saat sunset temat ini tak lain hanya sebagai tempat pendaratan nelayan penangkap ikan dengan hasil tangkapan khas ikan dan kepiting.

Memang di sini tempat pelancong yang gemar  mencari variasi. Keterbatasan sarana menjadi sensasi tertentu berwisata di alam yang belum terjamah. Selain berbiaya murah, sekitar 50 kilometer dari Ibukota Jakarta dan 35 kilometer dari Kota Tangerang ini juga bisa menjadi surga pelancong yang ingin ketenangan.

"Di sini tempatnya tenang, jauh dari kehiruk-pikukan tempat wisata. Saat liburan pun yang datang kesini hanya sekitar lima puluh orang. Mungkin karena bukan tempat wisata resmi. Tapi kalau malam Minggu banyak yang ingin memancing ke tengah laut," terang Aba salah seorang pemilik warung.

Aba melanjutkan, tak ada penginapan penjual souvenir atau kuliner khas pinggir pantai. Cuma ada 3 warung sederhana yang menjual mi instan dan minuman ringan dengan harga terjangkau yang melayani para nelayan atau pewisata yang sedang memancing ikan atau berenang dan bermain di pantai.

"Kalau ada rombongan yang menginginkan, kapal nelayan bisa disewa untuk berkeliling ke tengah pantai. Tarifnya sekitar Rp 5 Ribu per orang.   Sedang  yang ingin rekreasi ke pulau Tidung bisa naik kapal nelayan mengeluarkan ongkos Rp 15 ribu perorang. Biasanya pelancong harus menginap di pulau tersebut kaena akan dijemput pada keesokan harinya," imbuhnya.

Pantai ini masih alami tanpa sentuhan tangan pengelola pariwisata dengan serius. Tak tampak tanda-tanda dikelola sebagai tempat wisata baik oleh pemilik lahan, pihak swasta maupun Pemerintah. Kepala Dinas Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, mengakui belum ada keseriusan pemerintah daerah dalam mengelola manajemen kepariwisataan.

"Wisata kuliner pantai memang belum ditata dengan baik dan belum ada keseriusan dalam manajemen kepariwisataan. Untuk itu kami akan memasukkan wisata pantai utara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ujar Soma Atmaja seperti dilansir Antara Banten belum lama ini.

Selain tempat penyeberangan ke pulau Tidung dari pantai Radar Tanjungkait pewisata dengan menumpang kapal kayu nelayan pewisata dapat melancong ke Pulau Laki. Namun karena sudah tak diurus lagi, kata Aba pulau yang  merupakan reruntuhan sebuah resort tersebut tak lagi menjadi pilihan kecuali bagi pemancing dan  pemburu atau masyarakat pencari kayu di  hutan pulau.

Wisata Murah

Untuk ke pantai ini sebaiknya menggunakan kendaraan mobil atau motor sendiri karena tidak ada kenderaan yang langsung ke sini. Dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari Jakarta dengan melewati Kota Tangerang dan menyusuri jalan utama kecamatan Sepatan maupun Kecamatan Rajeg di Kabupaten Tangerang.

Sejak otonomi daerah hampir seluruh jalan raya daerah ini mulus di mana di sisi kiri dan kanan jalan sarat dengan permukiman penduduk dan kegiatan ekonomi. Sepanjang jalan menuju Pantai Radar sangat ramai dilalui kendaraan yang lalu lalang dari dan menuju wilayah pantai utara Tangerang. Setelah memasuki Sepatan maupun Rajeg, kita harus mengambil jalur Pasar Mauk sebagai  pusat Kecamatan. Dari sini sekitar 10 kilometer kita menuju pantai Radar.

Menariknya, di sepanjang jalan selain dipadati pemukiman penduduk mata kita juga akan dimanjakan oleh pemandangan hamparan sawah yang luas serta empang-empang di bibir pantai. Salah satunya telah digunakan pemiliknya sebagai area pemancingan ikan bandeng. Dari kejauhan tampak pula gedung pembangkit listrik tenaga air dari pantai di Kecamatan Kemiri.

Tiba di lokasi Satuan Radar 211 TNI Angkatan Udara Tanjungkait tak ada tampak pengawas bertugas dan berjaga. Pantai Radar sendiri memang bukan tempat wisata resmi karena masih berada dalam kawasan militer tersebut. Tak jauh jauh lokasi wisata mata kita akan memandang bangunan tinggi dengan dua buah radar di atasnya berputar yang memantau jauh ke tengah laut.

Sehabis memasuki perumahan Satuan Radar untuk ke pantai kita mengambil jalur kiri dengan memandangi tambak-tambak dan alam yang masih asri menuju bibir pantai. Sambil memandang kerbau peliharaan penduduk setempat yang berendam di tambak bandeng yang sudah tak terpakai. Beberapa pasang remaja tampak tak canggung memadu kasih di pinggir jalan. Bagi yang ingin berwisata  ke pantai Radar, harap diketahui tak ada pintu masuk khusus ke lokasi yang hanya sekitar 100 meter dari ujung jalan beraspal.

"Saat kita akan menuju pantai pengunjung berkendaraan motor atau mobil pribadi akan ditemui remaja yang menyodorkan semacam karcis parkir senilai Rp 5 ribu. Sedangkan untuk satu kenderaan mobil diminta membayar antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. Setelah itu tak ada ada pungutan apapun kecuali memancing di bagan," ujar Zaki seorang pewisata yang sering mendatangi pantai Radar. (Edy Syahputra Tanjung/bnu)

Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Saat ini Citizen6 mengadakan program yang kali ini bertema "Tempat Wisata di Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.