Sukses

Konvensi Partai Demokrat Banjir Kritik, Ada Apa?

Pelaksanaan Konvensi Partai Demokrat tampaknya akan diikuti 11 calon presiden (capres)

Citizen6, Jakarta: Pelaksanaan Konvensi Partai Demokrat tampaknya akan diikuti 11 calon presiden (capres), karena sejumlah tokoh membatalkan mengikuti konvensi ini.

Tidak ikutnya tokoh-tokoh besar (bukan sekedar popular) yaitu Mahfud MD, Jusuf Kalla dan Dirut Lion Air, disamping menaikkan bobot integritas ketiga tokoh besar ini  juga secara tidak langsung pukulan politis terhadap bobot Konvensi Capres Partai Demokrat. Tokoh-tokoh seperti Gita Wirywan, Anies Baswedan  memang  tokoh-tokoh yang populer dikalangan golongan masyarakat terpelajar tetapi belumlah merupakan tokoh nasional yang rasanya pantas memimpin negara ini.  Sedangkan tokoh-tokoh yang lain mungkin katagorinya bukanlah popular, tetapi sekedar dikenal banyak orang karena jabatan-jabatan penting  yang pernah disandangnya. Dari kenyataan ini maka bobot Konvensi Capres Partai Demokrat ini kurang terasa sebagai peristiwa nasional yang besar.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai buruk tingkah Partai Demokrat karena mengundang kader partai lain untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Menurut Siti, undangan konvensi untuk kader partai lain bisa sangat melukai partai yang bersangkutan.

Memang siapapun pasti tahu bahwa budaya politik memilih Capres melalui forum konvensi adalah budaya politik yang bearasal dari Partai Republik dan Partai Demokrat di AS yang ingin memilih Capres dari kalangan kadernya sendiri. Konvensi bahkan budaya politik yang  tidak disebut oleh Konstitusi AS, tetapi murni tradisi partai, sehingga terasa aneh apabila Konvensi Capres sesuatu partai yang meniru budaya Partai Politik di AS,  mengundang tokoh yang diketahui adalah kader politik dari Partai lain.

Banyak kalangan yang sekedar menduga-duga alasan undangan dari Partai Demokrat kepada beberapa kader politik dari partai lain adalah apapun partai yang dianut, semua kader politik di Indonesia haruslah seorang reformis yang berfikir, bekerja dan bertindak untuk mewujudkan cita-cita Proklamsi sebagaimana terkandung dalam Pembukaan atau Preambule UUD tahun 1945 naskah asli.

Kecil, Peluang Capres Konvensi di Pilpres 2014

Di Jakarta, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro pada 31 Agustus 2013 mengatakan bahwa peluang keterpilihan calon presiden dari konvensi Partai Demokrat sangat kecil. Dalam hitung-hitungannya, mayoritas masyarakat pemilih tak mengenal seluruh kandidat dalam konvensi tersebut. Siti menjelaskan, kecilnya peluang keterpilihan peserta konvensi di kompetisi pemilihan presiden tahun depan karena kompetensi kandidat konvensi masih diragukan. Ada beberapa yang menonjol di antara kandidat lainnya, tapi menurut Siti kadarnya hanya pas-pasan.

Siti Zuhro sejak terjadinya kemelut di Partai Demokrat dengan mundurnya Anas Urbaningrum dan tampilnya Jenderal SBY sendiri memimimpin Partai Demokrat, pernah menyatakan bahwa situasi Partai Demokrat sudah dalam keadaan  rawan.

Andalan Partai Demokrat tinggal pribadi Jenderal SBY tetapi jelas Jenderal SBY tidak mungkin all out tampil lagi mengangkat Partai Demokrat.  Partai Demokrat penampilannya juga akan ditentukan oleh Kabinet KIB II dalam satu tahun terakhir sampai waktunya  rakyat menentukan sikapnya  dalam Pemilu Legislatif  yang akan  dilakukan pada bulan  April 2014.  Rakyat menganggap   KIB  II adalah cerminan dari kepemimpinan Partai Demokrat dan  kegagalan KIB II dalam sisa waktu satu tahun yang ada akan berarti kegagalan Partai Demokrat.

Berbagai situasi sosial politik dan ekonomi yang berat dalam satu tahun terakhir Kabinet KIB II tentu sangat merisaukan. Oleh sebab itu sebenarnya cukup jelas harapan Partai Demokrat melalui Konvensi Capres Partai Demokrat dewasa ini  adalah dapat munculnya figure baru yang mampu menjadi daya tarik atau magnet politik yang bisa menarik kembali simpati dan dukungan rakyat kepada Partai Demokrat seperti yang diperankan oleh Jenderal SBY pada tahun 2009. Namun nampaknya banyak kalangan menyatakan pesimis dengan hasil Konvensi Capres Partai Demokrat  ini. Tak seorangpun figur yang ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat dewasa ini dilihat oleh Siti Zuhro misalnya menggambarkan figur yang diharapkan tersebut.
         
Maraknya kritikan terhadap Konvensi Capres Oartai Demokrat kebanyakan datang bukan dari kalangan politisi Partai Politik diluar Partai Demokrat tetapi oleh pengamat atau perorangan yng membawa nama sesuatu LSM. Para politisi dari partai-partai  lain sendiri pada dasarnya masing-masing menyadari iapun masih akan menghadapi ujian dalam Pemilu Legislatif  April 2014 yad.

Bebas Intervensi SBY?

Sebagai wakil ketua majelis tinggi partai sekaligus peserta konvensi, Marzuki Alie memastikan pelaksanaan konvensi calon presiden Partai Demokrat bebas dari intervensi Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, Marzuki mengakui sempat meragukan cara kerja komite konvensi dalam menentukan kriteria peserta konvensi. Dari penjelasan komite, diketahui kriteria secara detil sengaja tidak diungkap kepada publik. Tujuannya untuk menghindari timbulnya polemik dari orang-orang yang menyatakan berminat mengikuti konvensi.

Kekhawatiran Marzuki Ali yang mengkritik parameter apa yang dugunakan oleh Komite  Konvensi dalam memberikan penilaian, nampaknya lebih ditujukan kepada keikut sertaan Jenderal Pramono Edhie Wibowo saudara dekat dari Presiden SBY. Cukup banyak pengamat berpendapat sama, bahwa tidak ada jaminan bahwa Presiden SBY benar-benar tidak mengendalikan Komite Konvensi.(Linda Rahmawati/kw)

*) Penulis adalah alumnus pasca sarjana KSI, Universitas Indonesia. Peneliti muda pada Pusat Studi Lingkungan Strategis Indonesia (Puslingstra) Jakara.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini