Sukses

`Ganjel Rel`, Roti Manis nan Legit Khas Semarang

Dinamakan ganjel rel atau roti balok karena bentuknya mirip balok ganjelan (bantalan) rel kereta api.

Citizen6, Semarang: Bertahun-tahun menuntut ilmu di Semarang, membuat kami, atmosPhere sedikit banyak tahu tentang oleh-oleh khas Semarang.

Semarang adalah kota yang kaya akan oleh-oleh khasnya, khususnya di bidang kuliner. Tiga ikon yang menjadi andalan kota Atlas yaitu bandeng presto, lumpia, dan wingko babad yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kawan-kawan. Ketiganya sangat mudah dijumpai di pusat oleh-oleh Jalan Pemuda kawasan Pandanaran, Semarang. Namun pada kesempatan kali ini atmosPHere akan bercerita tentang oleh-oleh khas Semarang yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Penasaran? Yuk silahkan disimak.

Ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini merupakan salah satu kota yang terkenal dapat memanjakan lidah siapa saja orang yang berkunjung. Di sini terdapat berbagai kuliner yang sayang sekali untuk dilewatkan, di antaranya ada makanan yang cocok untuk dimakan langsung di tempat, seperti es cungling, mie kopyok, tahu gimbal, dan soto bangkong. Selain itu, ada juga yang cocok dibawa pulang untuk buah tangan keluarga di rumah yaitu roti ganjel rel. Nah ini dia roti yang AtmosPHere pilih menjadi duta oleh-oleh khas Semarang.

Roti ganjel rel merupakan peninggalan bangsa Belanda yang dibuat menggunakan bahan asli Indonesia dan sudah ada sejak puluhan tahun silam. Dinamakan ganjel rel atau roti balok karena bentuknya mirip balok ganjelan (bantalan) rel kereta api. Roti ini memiliki tekstur khas roti Belanda yaitu agak kasar, ulet, dan padat.

Roti balok berwarna coklat, terbuat dari gaplek, rempah-rempah, gula aren serta bertabur biji wijen di atasnya dan beraroma khas kayu manis. Namun, roti legit dengan rasa manis ini sekarang tidak sepadat sedia kala. Bahan dasarnya sudah dimodifikasi menggunakan tepung dan telur yang disesuaikan dengan selera masyarakat saat ini.

Roti ganjel rel yang masih asli dapat ditemukan di daerah Kauman, Johar, sedangkan roti ganjel roti modern sudah dapat ditemui di kawasan pandanaran, Semarang. Roti ini cocok dikonsumsi untuk menemani teh atau susu hangat saat sarapan. Roti ini memang tidak banyak diproduksi seperti bandeng presto, wingko babad, maupun lumpia, mengingat permintaan yang melonjak pesat saat perayaan dugderan dan menurun pada hari-hari biasa.

Dugderan adalah perayaan rutin warga Semarang untuk menyambut bulan Ramadan. Pada puncak perayaan, yaitu tepat satu hari sebelum berpuasa warga akan berbondong-bondong datang dan rela berdesak-desakan untuk berebut roti ganjel rel yang dibagikan secara gratis.

Roti ganjel rel adalah simbol dari tidak ada gangguan. Konon katanya, orang yang mengonsumsi roti ini akan menjadi lebih kuat sehingga dapat menunaikan ibadah puasa dengan lancar, pikiran jernih, tenang, dan tanpa gangguan. Ternyata kepercayaan ini tidak sepenuhnya salah, karena roti ini memang kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan mengenyangkan dengan komposisinya yang padat. Selain itu gula aren memiliki kandungan kalori lebih rendah dari pada gula pasir. Jadi, bagi kawan-kawan yang sedang diet tidak perlu takut untuk menikmati camilan ini.

Nah, itu dia oleh-oleh khas kota kami. Enak, murah, dan sehat! Selamat berkunjung ke Semarang, selamat menikmati. (Kusniawati Rahayu/Mar)

Kusniawati Rahayu adalah salah satu anggota Komunitas atmosPHere-Komunitas Peduli Bumi dan pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.