Sukses

Indonesia, Penopang `Paru-paru` Dunia

Indonesia memang yang terindah. Hal ini dibuktikan dari perjalananku menjelajahi dunia maya.

Citizen6, Klaten: Sejak dilahirkan hingga kini, aku memang belum pernah berkunjung ke negara lain. Tetapi aku tetap yakin, Indonesia memang yang terindah. Hal ini dibuktikan dari perjalananku berjelajah di dunia maya. Dapat dikatakan bahwa tidak ada negeri yang seindah Indonesia.

Dari kecil aku telah belajar menghirup sejuknya udara negeri paru-paru dunia. Di sekolah aku diajarkan untuk melihat beragamnya kebudayaan nusantara ini, dan melalui proses hidup aku mengetahui indahnya alam jamrud khatulistiwa ini. Sungguh luar biasa karunia Sang Pencipta untuk negara "Heaven Earth" sehingga kita harus menjaga dan melestarikan sebagai ucapan syukur kepada-Nya.

Jika aku harus menuliskan betapa cinta dan bangganya aku sebagai bagian dari Indonesia, mungkin aku tidak akan selesai menuliskannya hingga akhir hayatku, karena semakin aku mengenal negeri ini semakin aku cinta dan bangga menjadi bagian darinya.

Pertama, Indonesia adalah tempat kelahiranku, tempat kelahiran ayah ibuku, dan semua keluargaku. Di negeri ini, ayah dan ibuku dipertemukan dan di negeri ini pula aku dipertemukan dengan pasangan hidupku. Di negeri ini aku dibesarkan dan mungkin aku akan memejamkan terakhirku juga di negeri ini. Negeri ini menjadi saksi proses hidupku, tempatku belajar, dan tempatku berbakti. Inilah yang menjadi alasan pertama mengapa aku sangat mencintai Indonesia.

Kedua, keindahan alam Negeri Seribu Pulau ini tidak bisa dibandingkan dengan negara lain. Negeri ini memiliki hutan hujan tropis yang sangat indah, keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi, memiliki tempat wisata alam yang beragam dari pantai hingga pegunungan. Semua itu dapat kita jumpai dengan mudah. Alam yang indah ini pun dapat kita manfaatkan sebagai laboratorium pembelajaran sehingga kita tidak perlu melakukan studi banding ke luar negeri. Selain itu, kita harus bangga karena hutan tropis yang ada di Indonesia berfungsi sebagai penopang paru-paru dunia.

Ketiga, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak. Mulai dari tanah yang subur, perairan yang sangat kaya dengan hasil laut, hasil tambang seperti emas, batu bara, minyak bumi, timah, gas alam yang sangat melimpah, hingga iklim dan cuaca yang sangat memanjakan kita. Kesuburan tanah Indonesia juga sudah diakui oleh negara lain, sehingga pada zaman itu Negara Eropa berusaha menjajah Indonesia.
 
Keempat, negeri ini berbhineka, yaitu terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, ras tetapi tetap bersatu untuk Indonesia. Perbedaan di negeri ini tidak menjadikan rasa diskriminasi, tetapi menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan yang tangguh. Kami tidak pernah dibedakan dalam memperoleh pendidikan dan fasilitas lain meskipun kami sangat berbeda. Hal inilah yang menjadikan Indonesia semakin indah.

Kelima, keramahan penduduknya. Penduduk Indonesia terkenal dengan keramamahannya. Inilah yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang berlibur di Indonesia. Senyum mereka menjadi identitas bangsa ini.

Keenam, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berpotensi. Namun, hal ini tidak pernah kita optimalkan. Ketika kita mau melihat sejarah Indonesia, para pejuang mampu mengalahkan penjajah yang sangat kuat demi mencapai cita-cita kemerdekaan. Mengapa kita tidak mencoba meniru semangat pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan? Toh kelak Indonesia harus tetap ada untuk hidup anak cucu kita. Indonesia dulu mendapat julukan Macan Asia karena dianggap berpotensi menjadi negara adidaya, tetapi kini julukan tersebut diganti menjadi Macan Asia Tidur. Sunggu ironi bukan? Mari kita bangkit untuk Indonesia! (Nurul Khotijah/mar)

Nurul Khotijah adalah pewarta warga.


Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini