Sukses

Selamat Hari Pahlawan, Para Buruh Bangsa

Kenaikan upah, menjadi agenda utama para buruh yang harus disanggupi oleh pemerintah.

Citizen6, Jakarta: Unjuk rasa buruh yang akhir-akhir ini terjadi seperti sudah menjadi agenda utama para buruh agar tuntutan mereka disanggupi pemerintah. Tuntutan utama adalah kenaikan upah. Tuntutan ini tidak berubah seiring dengan peningkatan kebutuhan buruh dan kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan pun bersusah payah untuk merealisasi aspirasi para buruh dengan melobi pengusaha agar mempertimbangkan pembagian keuntungan mereka dengan para buruh.

Upaya ini sebenarnya berhasil. Kebijakan kenaikan upah buruh berhasil ditandatangani masing-masing kepala daerah. Dengan mengkaji nilai kebutuhan hidup layak (KHL), kebijakan tersebut tidak sekedar ditandatangani. Tidak hanya pemerintah yang mengkaji, perwakilan buruh dan pengusaha juga dilibatkan untuk merumuskan angka yang menyenangkan para buruh dengan tetap menguntungkan para pengusaha.

Penentuan upah ini ternyata tidak juga diterima karena nilainya tidak sesuai dengan tuntutan. Dengan mengerahkan massa (yang belum tentu berprofesi buruh), kelompok yang menamakan diri para buruh Se-Indonesia, demonstrasi terus dilakukan. Tuntutan pun tidak sesuai bidangnya, salah satunya seperti di Jakarta. Kepala daerah dianggap lebih mementingkan monyet daripada buruh, padahal kepala daerah sudah menaikkan upah minimum dari tahun sebelumnya.

Para buruh harus melihat dari sisi lain jika pemerintah menentukan nilai upah sesuai tuntutan mereka. Apakah usaha kecil menengah mampu bertahan dengan angka yang begitu tinggi. Apalagi program pemerintah saat ini adalah mengembangkan UKM dan UMKM.

Jika perusahaan besar yang mereka tuntut demikian, apakah perusahaan tersebut memang melakukan kecurangan dalam kontrak kerja yang disepakati bersama. Jika terjadi kecurangan dan merasa dirugikan, segera laporkan. Jika tidak tahan, ya keluar saja, bukannya setiap perusahaan memberikan pesangon kepada pekerja yang mengundurkan diri.

Buruh adalah modal dan aset negara. Keberadaan para buruh mendukung perekonomian bangsa. Tidak hanya buruh di dalam negeri, tenaga kerja Indonesia di luar negeri juga mendapat gelar sedemikian bagus, pahlawan devisa negara. Tetapi gelar yang sedemikian tinggi tersebut sepertinya semakin tipis karena kegiatan unjuk rasa buruh selama ini mengganggu jalan raya, merusak fasilitas, dan memaksa kehendak pada buruh yang tidak berkenan berunjuk rasa.

Oleh karena itu, jelang hari pahlawan ini, para buruh perlu melakukan perubahan, setidaknya agar diperhatikan, sehingga bisa memberi kesan positif kepada masyarakat profesi lain bahwa buruh sedang memperjuangkan nasibnya. Misalnya gerak jalan santai, petisi online, focus group discussion antar buruh, atau buruh peduli buruh.

Jika perubahan-perubahan dilirik media atau diupayakan masuk media, pemerintah dan pengusaha akan lebih memberi perhatian dan menanggapi dengan positif aspirasi para buruh. Sekarang kita menunggu saja kira-kira perubahan apa yang akan dilakukan pahlawan bangsa kita ini. Selamat hari pahlawan, para buruh bangsa. Semoga kebutuhan hidup layak bisa dipenuhi. (Alexa Christina/mar)

Alexa Christina adalah pewarta warga.

Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.