Sukses

Konsep `Information Broker` ala Mantan Wartawan

Jembatan rusak. Bangunan sekolah rubuh. Jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki.

Citizen6, Kalimantan Barat: Jembatan rusak. Bangunan sekolah rubuh. Jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki. Jajaran pemerintahan untuk penanggulangan bencana dan pembangunan infrastruktur sesungguhnya telah ada namun pada banyak kesempatan, harus didesak sampai ke permukaan hingga pontang panting serta ditegur atasan baru dilaksanakan. Formula inilah yang dipakai oleh Harry Surjadi, mantan jurnalis Kompas, dalam perencanaan konsep 'Information Broker'.

Harry Surjadi bersama dengan RuaiTV mengadakan pelatihan di Kalimantan Barat mengenai bagaimana cara observasi dan menyampaikan informasi ke komunitas. Information broker memang tidak netral namun mereka tidak berbohong. Mereka tidak diperkenankan melakukan wawancara yang dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang berlainan di pikiran information broker.

Pasalnya pelatihan, yang hanya diselenggarakan selama 2 hari, dirasa tidak cukup untuk penafsiran sebuah wawancara. Salah-salah dapat dilaporkan ke pihak berwenang atas tuduhan pencemaran nama baik.

Di Jakarta tentu saja kita punya jangkauan internet yang luas. Peran media sosial begitu besar dalam menyebarkan informasi, terlepas dari benar tidaknya hal tersebut. Di daerah-daerah terpencil, wartawan tidak ada di sana. Sinyal juga sulit didapat. Apalagi internet. Sms dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengatasi hal tersebut.

Sms (short sending message) dikirimkan dari information broker kepada editor RuaiTv. Editor inilah yang menyaring, mengecek kebenaran dan kejelasan berita serta mengubah bahasa yang sebelumnya berantakan agar lebih mudah dimengerti masyarakat.

Berikutnya informasi akan muncul di bagian bawah layar televisi secara berjalan dari kanan ke kiri. RuaiTv pun mengajak pemerintah daerah dan anggota reserse berlangganan sehingga mereka akan mendapatkan sms berisi informasi yang sama.

Kendalanya kini adalah dari 100 orang yang dilatih, hanya sekitar 15 orang yang aktif mengirimkan sms. Pasalnya sms yang dikirimkan hanya jika information broker menyaksikan sebuah kejadian penting atau mengajukan kritikan terhadap pelayanan publik. Biaya sms pun mereka keluarkan secara pribadi.

Harry Surjadi sendiri bercita-cita menjadikan information broker layaknya cj.my, website malaysia yang dikelola oleh citizen journalist, yang memuat berbagai format yaitu sms, foto dan video. Dan saatnya fotojurnalis berkarya lagi, buat hal besar melalui kamera dan tulisan. (kw)

Penulis:
Eva Leevin (@evaleevin)
Kalimantan Barat, evaleevinXXX@gmail.com

Baca Juga:
Mahasiswi FISIP Undip Gelar Pelatihan Jurnalistik
BBPP Kemenakertrans Latih Wirausaha Di Bantaeng
Tingkatkan SDM Mandiri, KKP Gelar Pelatihan Nasional

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini