Sukses

Kemacetan di Depok Makin Semrawut

Apakah terpikirkan oleh kita, bahwa kemacetan dan kesemrawutan di kota Depok semakin parah dari tahun ke tahun?

Citizen6, Depok: Apakah terpikirkan oleh kita, kemacetan dan kesemrawutan di kota Depok semakin parah dari tahun ke tahun? Ditambah berkurangnya pohon-pohon sebagai paru-paru kota yang sekarang ini digantikan dengan bangunan-bangunan tinggi.

Dulu, Depok dikenal sebagai kota tempat “jin buang anak”. Mengapa demikian? Dengan kata lain dapat dikatakan kota Depok dahulu itu sangatlah jarang penduduk dan masih banyak hutan-hutan lebat di kota ini.

Tetapi perkembangan jaman sudah merubah semuanya. “Kota Depok sekarang sudah bisa dikatakan sebagai kota yang padat hampir sama dengan kota tetangganya yaitu Jakarta”, ujar Mawaridi salah satu warga kota Depok.

Terutama daerah Margonda, di sepanjang jalan Margonda Raya sudah berjejer beragam tempat-tempat usaha dari toko makanan hinggal mal-mal besar menjulang tinggi. Hal ini bisa dibanggakan  tetapi ini juga dapat menambah sesak kendaraan di kota Depok. Terlihat dari kepadatan jalan raya yang semakin hari semakin padat, karena banyak orang yang ingin berkunjung atau sekedar mencari tahu apa yang ada di Jalan Margonda Raya itu.

Justru pembangunan gedung-gedung besar yang bertambah   dan banyak mengorbankan lahan-lahan yang seharusnya bisa dijadikan sumber pernapasan kota membuat kota Depok menjadi Kota Metropolitan. Dengan pembangunan-pembangunan itu, tidak bisa dipungkiri, tahun 2014 akan menjadi tahun dimana kemacetan di kota Depok akan meningkat secara drastis dibandingan dengan tahun 2013 ini.

Belum lagi rencana untuk diadakannya jalan tol. Margonda akan menjadi kota Depok yang lebih besar dan lebih semrawut.  (kw)

Penulis:
Risma Damay
Depok, rismamimumXXX@gmail.com

Baca Juga:
Segera Dibangun 3 Jembatan Penyeberangan di Depok
SMP Mugadeta Gelar Baksos di Kokap
DHHC, Majukan Hip Hop Lokal di Depok

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.