Sukses

Anak Jalanan ini Berkreasi Dalam Tari

Masa kanak-kanak sudah selayaknya diisi dengan penuh kebahagiaan. Berkumpul bersama teman teman dan merasakan serunya bermain bersama.

Citizen6, Denpasar: Masa kanak-kanak sudah selayaknya diisi dengan penuh kebahagiaan. Berkumpul bersama teman teman dan merasakan serunya bermain bersama. Namun nasib berbeda dialami oleh sebagian anak yang kurang beruntung karena harus membantu keluarganya mencari nafkah untuk bertahan hidup. Seperti halnya anak-anak di yayasan Lentera Anak Bali.  Anak-anak yang rata-rata berusia 5-15 tahun ini sehari-harinya bekerja sebagai pengamen dan kuli panggul di Pasar Badung Denpasar.

Tapi kali ini raut wajah mereka tampak gembira karena mendapat kesempatan untuk menghibur masyarakat Kota Denpasar dalam pembukaan acara Denpasar Festival (28/12). Acara ini merupakan agenda tahunan pemerintah Kota Denpasar yang sudah terlaksana sebanyak 6 kali berturut-turut. Uniknya, kali ini sebanyak 35 anak jalanan diajak berpartisipasi guna memeriahkan acara ini. Mereka tampak sangat bersemangat untuk memberikan persembahan bagi masyarakat Kota Denpasar melalui tari tradisonal Kecak. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme mereka ketika mengikuti latihan setiap hari selama 2 minggu dan datang lebih awal saat persiapan acara.

Seperti halnya Wayan Ratih, mungkin orang lain tidak akan menyangka bahwa gadis bersusia 7 tahun ini sehari-harinya bekerja sebagai pengamen di jalanan karena kini ia tampak cantik dengan pakaian tradisional Bali lengkap dengan riasan wajah dan sanggul. Ratih terlihat ceria ketika bersenda gurau bersama  teman-temannya yang lain walaupun ia mengaku malu karena kesulitan mengikuti gerakan tari kecak dan merasa pakaiannya agak kesempitan. “Tapi saya yakin banget bisa menari nanti”. Ungkap ratih sambil merapihkan pakaian yang dikenakannya.

Tari Kecak  yang dibawakan oleh 35 anak di Yayasan Lentera Anak Bali Pasar Badung Denpasar ini bercerita tentang kisah perseteruan Subali Sugriwa dengan dukungan dari para Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Daerah Bali yang dibawakan dengan sangat bersemangat. Kisah Subali yang terbunuh oleh Sugriwa saudara kandungnya, Hal ini menginspirasi anak-anak jalanan di Yayasan LAB untuk lebih mempererat ikatan persaudaraan dengan kasih sayang, dan tetap berjuang keras agar bisa sekolah, pintar, untuk meraih masa depan yang lebih baik.


Penulis:
Eviera Paramita Sandi, @evieraaa
Denpasar , evieraparaXXX@gmail.com

Baca Juga:
Tarian Embeg, Keunikan Kuda Lumping dari Banjarnegara
Sandur, Kearifan Lokal yang Terpendam
Jathilan Mardi Raharjo, Kesenian yang Tak Lekang Oleh Zaman

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini