Sukses

`Kamir`, Cemilan Khas Pemalang yang Manis dan Empuk

Kota Pemalang punya cemilan khas yang dinamakan kue kamir. Apa itu kue kamir?

Citizen6, Semarang: Setiap daerah tentunya memiliki kuliner yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Seperti di Palembang terkenal dengan pempek, Jakarta dengan kerak telornya, Semarang punya lumpianya dan masih banyak kota-kota lainnya. Untuk Kota Pemalang sendiri punya cemilan khas yang dinamakan kue kamir. Apa itu kue kamir?

Kue tradisional khas Kota Pemalang ini rasanya manis dan empuk. Dahulu kue kamir atau juga sering disebut khamir ini dibuat oleh pengusaha arab yang tinggal di Indonesia. Jadi kue ini sering disebut kue kamir arab. Bentuk kue ini juga unik berbentuk bundar dan pipih seperti kue serabi atau kue dorayaki khas Jepang. Untuk membuatnya sangat mudah dan tidak terlalu ribet. Kue kamir arab ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula, mentega, dan telur.

Adonan kue kamir juga dicampur dengan tape singkong untuk memperkaya rasa kamir arab itu sendiri. Campuran adonan tadi dibiarkan selama satu malam agar adonan tersebut dapat mengembang. Kemudian adonan tadi dituangkan diatas loyang panas yang berbentuk bulat dan mirip seperti cetakan untum membuat kue serabi atau apem.Untuk soal rasa sudah pasti rasanya yummy. Saat digigit kue ini terasa empuk dan rasanya pun manis pokoknya cocok buat cemilan disaat musim hujan seperti ini dengan didampingi secangkir teh hangat. Pada bulan puasa, kue ini cocok dijadikan sebagai cemilan untuk berbuka puasa.

Namun sekarang rasa kue kamir telah bervariasi seperti selai, coklat maupun keju. Tapi justru rasa original kamirlah yang banyak dicari oleh para penikmat kamir arab ini. Untuk mencari kue yang empuk ini pun mudah, mulai di pinggiran jalan raya Kota Pemalang dan sekitarnya, kedai-kedai kecil bahkan di toko oleh-oleh bisa dijumpai.

Untuk soal harga sangat terjangkau, mulai dari harga Rp 10 ribu, kalian sudah bisa menikmati kelezatan kue kamir arab ini. Kue ini sangat cocok untuk kalian yang berpergian jauh dan ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh. Karena kue ini praktis dan daya tahannya relatif lama sebab bisa dihangatkan kembali. (mar)

Penulis
Satrio Try Yuliyanto (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip Semarang)
Semarang, satrioxxx@yahoo.co.id

Baca juga:
Sorbat, Kuliner Khas Sumatera Barat Selain Rendang
Nikmatnya Jadah Bakar, Dibalut Dinginnya Boyolali
Sate Kambing Blotongan Kesukaan Rhoma Irama


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.